Efek Pendemi Virus Corona, UAS dan Ujian Kenaikan Kelas Ditiadakan Disdik Pekanbaru


SeRiau - Akibat wabah pandemi virus corona, Ujian Nasional (UN) ditiadakan pada tahun 2020. Tidak hanya itu saja, akibat wabah covid-19 atau Corona virus di Pekanbaru, Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan ujian kenaikan kelas juga ditiadakan tahun ini. 

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, H Abdul Jamal mengatakan sudah ada aturan dan petunjuk teknis (juknis) terkait peniadaan UAS dan ujian kenaikan kelas dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. 

"Selain UN, untuk UAS dan ujian kenaikan kelas juga ditiadakan melihat perkembangan virus Corona ini. Karena dalam edaran kemendikbud tidak dibolehkan yang sifatnya mengumpulkan siswa," kata Jamal.

Jamal menambahkan, ditiadakan UAS dan ujian kenaikan kelas nantinya dapat diganti dengan menggunakan sistem Daring atau E learning yang menggunakan sistem online. Dengan demikian tidak diperlukan tatap muka atau berkumpul di suatu tempat untuk pelaksanaan ujian. 

Selain itu, dikatakan Jamal, ada pengganti nilai ujian. Untuk UAS dapat diambil dari semester awal hingga akhir, sementara untuk penilaian ujian kenaikan kelas dapat diambil dari nilai satu semester sebelumnya. 

"Ini pentingnya penanganan covid dibandingkan dengan pendidikan. Kita kan sudah pakai daring dan kita evaluasi. Maka kita tetapkan lanjut kan pembelajaran ini selama siswa dirumahkan saat ini," ujarnya.

Ditegaskan Jamal, melihat kondisi saat ini, penerapan pendidikan tidak mesti sesuai dengan target kurikulum. Selain itu, nilai dapat diambil dari penugasan prakarya anak, misalnya tentang covid-19 yang sifatnya tidak memberatkan anak.

Lanjut Jamal, kondisi ini akan berlangsung hingga bulan Juli mendatang. Oleh sebab itu terkait aturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Disdik Pekanbaru mulai mengkaji aturannya terkait adanya larangan yang sifatnya mengumpulkan masa dengan jumlah banyak. 

"Untuk penerimaan siswa baru kita sudah bahas, dan PPDB pun nanti bisa pakai sistem online, dan menggunakan sistem zonasi. Penerimaan siswa baru pun tak melihat nilai. Sudah beberapa tahun ini tak melihat nilai lagi," pungkas Jamal. (Advertorial)