Hand Sanitizer Tanpa Izin WHO Dan Dinas Kesehatan Jangan Di Perjual Belikan, Roni Paslah : Warga Jangan Asal Beli dan Produksi Hand sanitizer !

Roni Pasla SE Anggota DPRD Pekanbaru Dari Partai Amanat Nasioanal ( PAN)

 

SeRiau-  Mewabahnya virus corona atau Covid-19 membuat hand sanitizer menjadi produk yang langka. Jika pun ada harganya melonjak naik. Tak heran jika saat ini banyak yang membuat hand sanitizer sendiri dan memperjual belikan.

Namun tentunya Hand sanitizer yang diproduksi sendiri bisa dinilai berbahaya jika tidak sesuai ketentuan. 

Untuk itu, anggota DPRD Kota Pekanbaru, Roni Paslah menghimbau warga yang menjual bahkan meracik sendiri hand sanitizer yang tidak sesuai standar standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan tanpa izin edar resmi dari Dinas Kesehatan untuk tidak memperjual belikan.

"Kita minta jangan asal produksi dan asal jual. Tentunya, jika terjadi kesalahan dalam produksi bisa berakibat fatal bagi yang menggunakan. Membuat boleh saja, tapi pergunakan secara pribadi saja," katanya saat berbincang bersama wartawan, Selasa (07/04/2020).

Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Pengendali Hama Indonesia (Aspphami) Riau ini juga menyebut, membuat hand sanitizer ada ahli dan ilmunya. Disamping itu ada kualitas hand sanitizer ditentukan oleh bahan baku, proses dan kontrol kualitas yang baik.

"Pastinya bahan baku yang digunakan harus dipastikan kualitas, keaslian dan keamanannya. Sebab itu pemerintah mengatur ijin edar untuk produk tersebut," sebutnya.

Karena itu kata Politisi PAN ini lagi, lebih baik mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dari pada menggunakan Hand sanitizer yang tidak jelas sumbernya.

"Masih ada cara pencegahan virus corona terbaik. Namun jika dirasa butuh karena tengah berada diluar bawa saju tisu yang antiseptik yang mungkin saat ini masih banyak di apotik yang sudah ada izin produksinya," pungkasnya. (***)