LIPI Sebut Penyemprotan Disinfektan di Jalan Perlu Dikaji


SeRiau - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mesti mengkaji lebih lanjut langkah penyemprotan disinfektan di sejumlah ruas jalan di Jakarta, untuk mencegah penularan virus corona.

Jika cuaca tidak mendukung, misalnya setelah dilakukan penyemprotan turun hujan, kemungkinan disinfektan tidak bisa bekerja secara efektif.

"Bisa saja tidak akan efektif kalau ada hujan. Sebetulnya keefektifan untuk desinfeksi di jalan protokol masih harus dikaji ya," kata Peneliti Bidang Mikrobiologi LIPI, Sugiyono Saputra, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (22/3).

Lebih lanjut kata Sugiyono, disinfeksi lebih baik dilakukan di tempat umum dalam ruangan seperti bandara, stasiun, tempat ibadah, serta alat transportasi seperti gerbong kereta, bus, dan pesawat.

Sebab menurut Sugiyono, virus dapat dibunuh lewat paparan sinar matahari atau sinar ultra-violet (sinar UV).

"Kalau outdoor mungkin tidak perlu desinfeksi karena paparan sinar matahari (sinar UV) juga bisa membantu membunuh virus. Lebih baik desinfeksi diprioritaskan pada perkantoran, sekolah atau tempat indoor lainnya," katanya.

Di sejumlah wilayah Jakarta dilakukan penyemprotan disinfektan untuk mencegah penularan virus corona. Kegiatan tersebut dilakukan hari ini sejak pukul 08.00 sampai 10.00 WIB.

Kegiatan ini akan dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah DKI Jakarta dengan rangkaian kegiatan mulai dari penutupan jalan, penyemprotan disinfektan oleh petugas Disgulkarmat, hingga pengelapan bekas disinfektan pada obyek yang sering disentuh masyarakat seperti jalan, trotoar, dan halte.

Sejumlah ruas jalan yang dilakukan penyemprotan disinfektan seperti Jalan Perintis Kemerdekaan (Simpang ITC Cempaka Mas- Terminal Pulo Gadung- Simpang ITC Cempaka Mas) Jakarta Utara, Jalan Prapanca Raya Jakarta Selatan, Kawasan Kota Tua Jakarta Barat, Jalan Otista Raya Jakarta Timur, dan area Stasiun Sudirman Jakarta Pusat. (**H)


Sumber: CNN Indonesia