Sri Mulyani Sebut Ekonomi 2020 Bisa Turun ke 4,7 Persen

  • by Redaksi
  • Selasa, 25 Februari 2020 - 22:12:09 WIB

SeRiau - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan pertumbuhan ekonomi domestik berpotensi melambat jadi 4,7 persen pada tahun ini. Jika itu terealisasi, maka angkanya turun dibandingkan target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar 5,3 persen dan realisasi pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 5,02 persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan perlambatan itu terjadi karena penyebaran wabah virus corona beberapa waktu terakhir. Pasalnya, virus yang mulai mewabah di China itu juga akan berdampak negatif pada Negeri Tirai Bambu tersebut.

"Apabila pertumbuhan ekonomi China turun 1 persen maka dampaknya ke dalam perekonomian Indonesia sekitar 0,3 persen. Ini sedang kami kurangi dampaknya yang bisa menurunkan pertumbuhan ekonomi hingga ke 4,7 persen," ungkap Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (25/2).

Untuk meminimalisir dampak virus corona terhadap ekonomi domestik, Sri Mulyani menyatakan pemerintah mengalokasikan insentif fiskal sebesar Rp10 triliun. Insentif itu diberikan untuk sektor pariwisata, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan pemerintah daerah (pemda).

"Cukup atau tidak Rp10 triliun itu kami lihatnya ini kan bukan satu-satunya instrumen fiskal. Kami juga bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dari sisi sektor keuangannya," terang Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengungkapkan insentif yang akan diberikan pemerintah, antara lain menambah tunjangan Kartu Sembako dari Rp150 ribu menjadi Rp200 ribu per bulan. Penambahan itu menghabiskan anggaran Rp4,56 triliun untuk 6 bulan ke depan.

Kemudian, pemerintah memberikan diskon tiket pesawat sebesar 30 persen ke 10 destinasi yang telah ditentukan. Dengan pemberian diskon itu, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp443,39 miliar.

Kemudian, pemerintah mengucurkan dana Rp72 miliar untuk influencer demi menarik wisatawan mancanegara. Selain itu, pemerintah juga menganggarkan dana Rp103 miliar untuk promosi dan kegiatan pariwisata sebesar Rp25 miliar.

Lalu, pemerintah juga mengucurkan dana untuk maskapai hingga biro perjalanan sebesar Rp98,5 miliar. Dengan demikian, pemerintah menganggarkan dana tambahan khusus untuk menarik wisatawan mancanegara sebesar Rp298 miliar. (**H)


Sumber: CNN Indonesia