PDIP Dinilai Terlalu Membela Harun Masiku


SeRiau - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyebut bahwa Harun Masiku hanyalah korban.

Melihat sikap tersebut, Direktur Eksekutif Demokrasi Electoral Empowerment Partnership (DEEP), Yusfitriadi menilai PDIP terlalu membela Harun.

Pembelaan, kata ia, sudah terlihat saat Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly terlihat hadir bersama tim hukum PDIP. Padahal menurutnya, Yasonna tak perlu hadir meski ia merupakan kader partai.

"PDIP dalam kasus ini pasang badan, sampai Yasonna hadir. Ini mungkin satu-satunya kasus yang menyeret elite partai kemudian ditarik jadi masalah kelembagaan," ujar Yusfitriadi saat dihubungi, Ahad (26/1).

Menurutnya, ia baru pertama kali melihat Yasonna turun tangan langsung ketika ada seorang kader partai yang terlibat korupsi. Padahal sepak terjang Harun di dunia politik belum besar seperti kader lainnya.

Maka dari itu, wajar jika masyarakat menilai bahwa ada oknum yang menyembunyikan Harun. Sebab, ia menilai kasus Harun dapat menyeret elite politik lainnya. "Itu jelas-jelas artinya bahwa Harun Masiku ini memang amat sangat penting jadi kunci," ujar Yusfitriadi.

Ia juga menilai PDIP terlalu reaktif ketika kadernya terjerat dalam sebuah kasus korupsi. Berbeda dengan partai lain saat kader bahkan ketua umumnya terseret kasus yang sama.

Normalnya, sebuah partai akan langsung memecat kadernya yang sudah terseret dalam kasus korupsi. Namun, PDIP tidak secara tegas menyatakan bahwa Harun sudah bukan bagian dari partainya.

"Harun Masiku itu tidak jelas apakah dinonaktifkan atau dipecat. Kemudian PDIP juga berusaha tidak mencari, KPK meminta tegas aparat penegak hukum lain untuk menyeretnya," ujar Yusfitriadi.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut eks-caleg PDIP Harun Masiku sebagai korban. Meskipun, Harun Masiku telah ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka.

"Kami tidak mengetahui bagaimana peluang kami. Kami tegaskan kami  mengharapkan Pak Harun juga bersikap kooperatif karena beliau ini adalah korban, ya korban penipuan, korban pemerasan," ujar Hasto. (**H)


Sumber: REPUBLIKA.CO.ID