Bertemu Generasi Muda Batak, Ucapan SARA Sang Dosen Berujung Sanksi Tegas Dari Rektor

  • by Redaksi
  • Ahad, 24 November 2019 - 18:55:44 WIB
Rektor UIN Bertemu Generasi Muda Batak di Bawa Komando Dedi Herianto Lubis

 

SeRiau- Setelah viral ucapan yang mengandung Rasis seorang dosen UIN Suska Riau berinisial HT dengan mahasiswa yang menyampaikan aspirasinya, berbagai reaksi pun muncul dari berbagai kelompok etnis batak, terutama dikalangan grasroot, dimedia sosial Facebook dan WhatsApp pun ucapan dosen tersebut sudah banyak dishare dan direspon masyarakat,khususnya dari etnis Batak.

Ucapan dosen yang mengatakan "pemberontak pemberontak di UIN nih Batak semua" menghancurkan UIN, Menghancurkan dunia Melayu, itulah Batak tu" dosen HT tersebut juga mengatakan "Kau Batak kan, Batak keluar aja dari sini, Batak kurang etika"  Ucapan tersebut telah melukai dan menghina suku Batak.

Setelah beberapa hari sejak kejadian, mahasiswa Batak di UIN pun sempat mengadakan aksi unjuk rasa pada Sabtu lalu. Menanggapi peristiwa tersebut, Rektor UIN menerima kunjungan perwakilan dari generasi muda Batak yang juga bahagian dari IKBR, Dedi Harianto Lubis, SH, Pertemuan yang dilangsungkan di Ruang kerja Rektor Prof.DR.KH.Akhmad Mujahidin,S.Ag.M.Ag dihadiri juga oleh Dekan Fak.Ushuluddin, DR.H.Jamaluddin,M.Us dan Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Dr.H.Ahmad Supardi.

Pertemuan yang diinisiasi oleh Relawan Nawacita Raya Desmanto dan Patar Sitanggang berlangsung pada Pukul.12.30 WIB tersebut, rektor UIN SUSQA menyampaikan kekecewaan dan menyesal atas terjadinya peristiwa tersebut, bahkan rektor  menyampaikan bahwa dirinya ditelepon langsung oleh Gubernur Riau dan meminta agar segera diselesaikan, agar tidak terjadi Konflik SARA di Riau, Prof.Ahmad Mujahiddin juga meminta dan berharap agar masalah ini bisa selesai dengan jalan musyawarah dan kekeluargaan.

Sementara itu, Dedi Harianto Lubis yang akrab dipanggil DHL dalam pertemuan menyampaikan bahwa tindakan dosen HT tersebut sangat tidak elok, ucapan rasis yang dikeluarkan seorang akademisi dan dikampus sangat tidak elok, apalagai kita negara yang memiliki idiologi Pancasila, dan Berbhinneka Tunggal Ika.

DHL juga menyampaikan bahwa reaksi keras ditunjukkan oleh warga Batak, diberbagai grup WA masyarakat batak yang saya ikuti berbagai reaksi muncul dan sangat  hangat, untuk itu kita berharap bisa segera selesai, agar tidak dimanfaatkan pihak tertentu.

Dedi, menyampaikan 3 poin dalam kesimpulannya, Pertama,Meminta Rektor UIN mengadakan mediasi dengan mengundang perwakilan tokoh tokoh Batak, Kedua, Meminta Dosen yang bersangkutan mengakui kesalahan dan meminta maaf diforum tersebut, Ketiga,Meminta Rektor Agar memberi sanksi tegas kepada yang bersangkutan.

Ketiga poin tersebut disambut baik oleh Rektor UIN SUSQA RIAU dan akan menindaklanjuti dengan mengadakan pertemuan dengan tokoh tokoh Batak, Melayu dan lainnya, yang direncanakan dilaksanakan pada hari Senin, 25 November 2019.

Prof.Ahmad Mujahidin juga menyampaikan bahwa hal ini harus segera kita selesaikan untuk tetap menjaga kondusifitas, jangan sampai terjadi seperti papua, Riau harus kondusif (Rilis)