Komisi III Akan Panggil Disdik, Kepala Sekolah dan Orang Tua Siswa.

Hamdani Minta Kasus Bullying Siswa Tidak Terjadi Lagi di Pekanbaru

  • by Redaksi
  • Sabtu, 09 November 2019 - 22:22:39 WIB
Hamdani Ketua DPRD Pekanbaru

 

 


SeRiau-  Kasus bullying atau perundungan, kembali menimpa seorang siswa kelas 8 SMPN 38 Pekanbaru berinisial FA (14). Agar kejadian serupa tidak terulang kembali, Komisi III DPRD Pekanbaru berencana akan memanggil pihak sekolah, orangtua dan Dinas Pendidikan Pekanbaru. 

Kejadian memilukan yang dialami FA tersebut, terjadi pada hari Selasa (05/11) lalu. Akibat tindakan bullying yang dilakukan oleh dua orang teman sekelasnya, kini FA harus dirawat di salah satu rumah sakit  karena mengalami patah hidung sehingga harus dioperasi. 

Bahkan kasus bullying ini sendiri, telah dilaporkan pihak keluarga korban kepada Polresta Pekanbaru pada hari Kamis (08/11) lalu. 

Pihak keluarga sangat menyayangkan sikap guru di sekolah FA, yang diduga tidak melerai adanya perkelahian siswa di dalam kelas saat jam pelajaran berlangsung. Selain itu, pihak keluarga juga menuntut agar dua pelaku bullying yang masih berstatus pelajar tersebut diberikan sanksi atau hukuman.

Menanggapi munculnya kembali kasus bullying di Pekanbaru, DPRD Pekanbaru langsung mengambil langkah tegas. 

Ketua DPRD Pekanbaru, Hamdani mengungkapkan, kasus bullying yang menimpa salah seorang siswa SMPN 38 Pekanbaru tersebut akan segera ditindaklanjuti oleh Komisi III DPRD Pekanbaru. 

"Rencananya pada hari Senin (11/11), Komisi III DPRD Pekanbaru akan memanggil pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Pekanbaru untuk dimintai keterangan. Kejadian ini sungguh sangat memalukan dunia pendidikan kita, apalagi sempat viral di media sosial dan menjadi sorotan masyarakat. Kok bisa, ada salah seorang murid yang babak belur dikeroyok oleh teman sekelasnya tapi malah tanpa diketahui pihak guru atau pihak sekolah. Nanti kita akan minta klarifilasinya," ungkap Hamdani, Sabtu (09/11). 

Kasus bullying yang dialami korban FA terungkap, setelah tente korban melihatnya pulang dari sekolah dalam keadaan hidung berdarah. Awalnya FA mengaku terjatuh, namun setelah dibujuk FA mengaku kalau dirinya telah menjadi korban bully di sekolah yang dilakukan oleh dua orang teman sekelasnya. 

Mirisnya, kasus tersebut ternyata telah berlangsung selama 5 bulan terakhir. Selain kerap dipukul, korban FA juga mengaku uang jajannya sering dirampas kedua pelaku dengan berbagai ancaman sehingga korban memilih untuk diam atau tutup mulut.(***)