Tambah Anggaran, Menkeu Tunggu Kepastian Jumlah Kursi MPR

  • by Redaksi
  • Selasa, 20 Agustus 2019 - 19:46:29 WIB

SeRiau - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku belum melakukan kajian terkait kebutuhan anggaran yang diperlukan jika ada penambahan kursi pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Saat ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) masih menunggu keputusan dari lembaga legislatif mengenai penambahan kursi pimpinan tersebut.

"Kalau sudah ditetapkan (penambahan kursi pimpinan MPR) kami akan lihat," ucap Sri Mulyani, Selasa (20/8).

Sementara, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani menyatakan jika sudah ada kebijakan yang jelas mengenai penambahan jumlah pimpinan MPR, pihaknya baru akan mendiskusikan terkait anggaran yang harus digelontorkan untuk pembayaran gaji dan operasional.

"Kebijakannya saja belum pasti, kami tunggu saja dulu. Kalau kebijakannya pasti, kami akan bicarakan," katanya.

Wacana penambahan kursi pimpinan MPR menjadi 10 dilontarkan pertama kali oleh Partai Amanat Nasional (PAN). Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay menganggap semua partai perlu diakomodasi daripada saling berebut pos pimpinan MPR. Sebagai catatan, saat ini, terdapat 5 kursi pimpinan MPR.

"Tentu sangat baik jika pimpinan yang akan datang disempurnakan menjadi 10 orang dengan rincian 9 mewakili fraksi-fraksi dan 1 mewakili kelompok DPD. Soal siapa ketuanya, bisa dimusyawarahkan untuk mencapai mufakat," kata Saleh.

Sementara, Sekretaris Jendral Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan sejumlah partai yang masuk dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK), koalisi partai pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019, setuju jika jumlah pimpinan MPR ditambah.

"Koalisinya Pak Jokowi ini kalau berdasarkan hasil dari pertemuan para sekjen dua malam yang lalu membuka (kesepakatan penambahan kursi pimpinan MPR)," ucap Arsul.

Hanya saja, belum ada kesepakatan antar partai terkait jumlah penambahan pimpinan MPR. Arsul menyebut partai yang tergabung dalam KIK akan terbuka dengan pandangan fraksi lain.

"Dari sisi KIK sendiri memang belum memilih apakah 8 atau 10, jadi dua-duanya masih mengerucut," katanya. (**H)


Sumber: CNN Indonesia