Sayap Kanan Jerman Kaitkan Isu Notre-Dame dan Anti-Kristen


SeRiau - Alice Weidel, pemimpin partai sayap kanan di Jerman(AfD), mengaitkan kebakaran Katedral Notre-Dame, Prancis, di tengah pekan suci menjelang Paskah dengan gerakan anti-Kristen di Eropa.

"Selama Pekan Suci #NotreDame terbakar. Maret: gereja terbesar kedua Saint-Sulpice terbakar. Februari: 47 serangan di Prancis," ucap Weidel melalui Twitternya pada Selasa (16/4).

"Observatorium tentang Intoleransi dan Diskriminasi terhadap Orang Kristen di Eropa memaparkan bahwa ada peningkatan yang signifikan."

Dalam kicauannya itu, Weidel juga menautkan sebuah artikel majalah Katolik Jerman yang berjudul "Gereja-Gereja Katolik Dinodai di Seluruh Prancis."

Observatorium yang dikutip Weidel adalah organisasi non-pemerintah yang berbasis di Austria. Kelompok itu tidak dapat segera dihubungi oleh AFP. 

Namun, observatorium itu tidak menyinggung insiden kebakaran Notre-Dame dengan aksi anti-Kristen dalam riset yang diunggah di situsnya.

Sementara itu, hingga saat ini, aparat Perancis belum mengetahui penyebab kebakaran gereja yang selamat dari bombardir Perang Dunia II itu. 

Namun, mereka meyakini bahwa kebakaran tersebut terjadi karena kecelakaan. Restorasi intensif yang sedang berjalan pada salah satu situs warisan UNESCO itu dianggap bisa memicu kebakaran.

Kebakaran Notre-Dame pada Senin malam ini memang mengejutkan dunia internasional. Sejumlah pemimpin negara pun mengutarakan empatinya atas insiden ini.

Api mulai terlihat menyala dari atap katedral berusia 850 tahun itu sekitar pukul 18.50 waktu lokal. Sejak itu, api terus membesar dan menyebar di puncak menara gereja tersebut. (**H)


Sumber: CNN Indonesia