Namanya Masuk Calon Menteri, AHY Terharu dan Zulkifli Ingin Jadi Rakyat Saja


SeRiau - Saat berorasi kampanye terbuka di Lapangan Sidolig, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, pekan lalu, Capres Prabowo Subianto membocorkan nama-nama menteri dalam kabinetnya jika terpilih nanti. Menurutnya, nama-nama yang disebut sangat cocok jadi menteri karena memiliki kemampuan.

Nama yang disebut ada politikus Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Presiden PKS Sohibul Iman, Ketum PAN Zulkifli Hasan, hingga mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Lalu apa reaksi para tokoh itu ketika namanya disebut oleh Prabowo sebagai calon menteri? Berikut tanggapannya:

1. AHY Terharu Disebut Prabowo Sebagai Calon Menteri

Calon presiden, Prabowo Subianto menyebut Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon menteri dalam kabinetnya nanti. AHY berterima kasih atas kepercayaan itu. AHY merasa terharu karena dianggap layak untuk berkontribusi di kursi pemerintahan.

"Saya terima kasih, Pak Prabowo secara eksplisit bertanya kepada rakyat siapa yang pantas jadi menteri? Nah saya terharu dianggap juga layak bisa berkontribusi lebih luas lagi," kata AHY.

2. Ketum PAN Hanya Ingin Jadi Rakyat Biasa

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan salah satu orang yang disebut Prabowo Subianto bakal menjadi menteri jika terpilih menjadi presiden. Menanggapi hal itu, Zulkifli mengaku tidak ingin menjadi menteri. Dia hanya ingin jadi rakyat biasa.

Sebab jabatan sebagai menteri dan Ketua MPR sudah pernah diembannya. Sehingga dia memilih sebagai rakyat biasa.

"Saya kan pernah jadi menteri dan Ketua MPR sudah. Saya jadi rakyat saja ya," katanya.

3. Tanggapan Sohibul Iman

Capres Prabowo Subianto menyebut Presiden PKS, Sohibul Iman layak menjadi menteri dalam kabinetnya jika menang dalam pilpres 2019. Sohibul dianggap lebih pintar dari Prabowo sehingga pantas menjadi menteri.

Di sisi lain, Sohibul mengajak masyarakat bersama-sama memenangkan paslon nomor urut 02 dengan cara elegan, tanpa caci maki dan hoaks. "Kita harus berjuang dengan cara yang baik dan simpatik. Tanpa fitnah dan hoaks. Kita ingin demokrasi Indonesia beradab, maju. Kita ingin Pileg dan Pilpres ini jadi rekreasi demokrasi," kata Sohibul. (**H)


Sumber: Merdeka.com