Tel Aviv Diroket, Israel Bombardir Jalur Gaza


 

SeRiau - Israel membombardir Jalur Gaza melalui udara pada Jumat (15/3), beberapa jam setelah kota Tel Aviv diserbu dengan roket dari arah Palestina.

Sejumlah saksi mata mengaku mendengar suara ledakan kuat dari arah Israel melancarkan serangan udara. Mereka kemudian melihat kilatan dari arah ledakan di sejumlah gedung yang menjadi sasaran.

Militer Israel menyatakan bahwa mereka membombardir enam gedung yang merupakan "situs-situs teror" di Gaza.

Mereka pun menyalakan sirene roket di sekitar wilayah yang dipadati warga Israel di Jalur Gaza sebagai langkah antisipasi jika bentrokan semakin besar.


Sirene peringatan serupa sebelumnya menggema di salah ibu kota komersil Israel, Tel Aviv, setelah dua roket dari arah Jalur Gaza dilaporkan menghantam wilayah itu.

Serangan itu tak menjatuhkan korban. Namun, insiden tersebut dapat mencoreng nama Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menjelang pemilihan umum pada 9 April mendatang. Dalam kampanyenya, Netanyahu selalu mempromosikan keamanan negara.

Warga Tel Aviv mengaku panik ketika mendengar ledakan saat rudal pencegat roket ditembakkan. Namun, menurut militer, tak ada roket yang berhasil mereka cegah.

Ini merupakan kali pertama Tel Aviv diserang sejak perang antara Hamas dan Israel pada 2014 lalu. Setelah itu, memang ada sejumlah bentrokan kecil, tapi tidak sampai melibatkan roket.

"Pada dasarnya, ini sangat mengejutkan," ujar juru bicara militer Israel, Ronen Manelis, sebagaimana dikutip Reuters.

Manelis mengatakan bahwa Israel belum mengetahui pihak mana yang bertanggung jawab atas serangan roket tersebut. 

Namun, seorang juru bicara militer Israel lainnya sebelumnya sudah melontarkan tudingan bahwa kelompok Hamas adalah dalang di balik serangan roket itu.

Hamas menampik tudingan tersebut dengan dalih para pemimpin mereka sedang bertemu dengan delegasi Mesir untuk membicarakan kemungkinan gencatan senjata jangka panjang dengan Israel.

Dua faksi kecil di Jalur Gaza, Islamic Jihad dan Komite Pertahanan Populer, juga mengaku tak mengetahui pihak yang melakukan serangan ke Tel Aviv tersebut.

Sejumlah analis memperkirakan serangan ini dilakukan oleh faksi-faksi kecil lain di Palestina yang menentang kesepakatan antara Hamas dan Israel. 

 

 


Sumber CNN Indonesia