Luhut Sebut Prabowo Bohong, PAN: Kalau Mau Bukti, Kami Kirimkan

  • by Redaksi
  • Sabtu, 09 Februari 2019 - 13:35:46 WIB

SeRiau - Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyebut pernyataan capres Prabowo Subianto terkait kebocoran anggaran adalah bohong, walaupun sebelumnya mengakui ada kebocoran meski tak sebanyak yang disebut Prabowo. PAN pernyataan Luhut tersebut keliru sebagai penyelenggara negara.

"Berlebihan? Malah saya rasa itu kurang banyak dengan apa yang KPK bilang, sampai 40 persen. Tetapi, kalau Pak Luhut kan bilangnya ada tapi tak sebesar itu, jadi tidak perlu terlalu dipikirkan. Pandangan ini keliru sebagai penyelenggara negara. Serupiah pun yang bocor, itu hak warga negara. Ada perbaikan sekolah di situ, ada tambahan alat cuci darah di situ, jadi harus diperjuangkan," kata Wasekjen PAN Faldo Maldini kepada wartawan, Sabtu (9/2/2019).

Faldo menilai ada yang berbeda dengan pernyataan Luhut kali ini. Menurutnya, sikap Luhut terlihat janggal dari yang sebelumnya selalu keras membela petahana.

"Tetapi, saya merasa ada yang berbeda dengan sikap Pak Luhut dalam isu ini. Biasanya, beliau kan kenceng bela petahana. 'Yang berani sentuh petahana, hadapi saya!' atau 'Saya bongkar dosanya!', tetapi kok ini agak lunak, cuma bilang jangan berlebihan, buktikan saja. Pernyataannya bukan Pak Luhut banget sih, malah itu bikin saya bertanya-tanya, sepertinya ada yang janggal," ungkapnya.

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ini berniat akan mengirimkan buku 'Paradoks Indonesia' yang ditulis Prabowo. Menurut Faldo, Luhut bisa mencari bukti-bukti dari pernyataan Prabowo di buku itu.

"Kalau Pak Luhut mau cari bukti, nanti kami kirimkan buku 'Paradoks Indonesia' karya Letjen (Purn) Prabowo Subianto ke kantor Bapak. Di situ, ada semua penjelasan dengan bukti-bukti yang konkret. Mau ke alamat kantor yang mana? Kabari saja, ke kementerian atau ke kantor Toba Tambang, dua-duanya juga oke," ujar Faldo.

Menurut Faldo, Luhut sebenarnya paham apa yang dimaksud Prabowo. Lebih lanjut, Faldo menegaskan, jika Prabowo-Sandi terpilih, pihaknya tak akan mengabaikan kebocoran seperti pemerintah yang sekarang.

"Saya rasa Pak Luhut paham apa yang dimaksud oleh Pak Prabowo, tetapi beliau sedang kerja, jadi kita maklumi saja. Bila Prabowo-Sandi terpilih, kebocoran ini akan diurus, seberapa pun jumlahnya, sesedikit apa pun itu. Kami tidak akan abai seperti pemerintahan hari ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Luhut menanggapi pernyataan Prabowo Subianto yang menyebut ada kebocoran anggaran negara sebesar Rp 500 triliun per tahun. Luhut menyebut pernyataan itu bohong.

Ia bahkan menantang Prabowo dapat membuktikan pernyataan itu jika dianggap sebagai sesuatu yang benar. Namun pihaknya tetap akan bersikap santai karena memang hal tersebut dianggap Luhut sebagai sesuatu yang bohong.

"Saya pikir berlebihan, bocor pasti memang ada yang bocor, tapi kalau dibilang berlebihan itu sama sekali tidak. Ndak betul itu, bohong itu," jelas Luhut kepada wartawan, Jumat (8/2).

"Kalau dia mau, buktikan itu. Kita ngapainsih capek-capek lapor-melapor itu. Biarinsaja mereka bohong," terang Luhut, yang juga terdaftar sebagai Ketua Bravo 5 pada Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin. (**H)


Sumber: detikNews