Dua Muncikari di Surabaya Jajakan Artis Pakai Gambar dan Data

  • by Redaksi
  • Kamis, 10 Januari 2019 - 21:07:39 WIB

SeRiau - Tujuh ponsel dua muncikari disita polisi kini menjadi barang bukti penting menguak jaringan prostitusi online. Termasuk, bagaimana modus para muncikari tersebut menjajakan artis dalam dunia prostitusi itu pun ikut terbongkar.

Sarana komunikasi personal dua muncikari itu dibongkar datanya oleh polisi di laboratorium forensik Polda Jatim. Selain dapat membongkar komunikasi yang dilakukan oleh muncikari, polisi juga menemukan bagaimana cara mereka menjajakan 'dagangannya' pada para pria hidung belang.

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur, Kombes Akhmad Yusep Gunawan mengatakan, pada saat ponsel tersebut dibongkar datanya di Lab Forensik, polisi tidak hanya menemukan transaksi keuangan saja. Namun, dalam ponsel tersebut, penyidik juga menemukan sejumlah data dan gambar diduga sejumlah artis, anak asuh dari para muncikari tersebut.

"Dari data digital yang diajukan pada Lab Forensik, didapati data gambar dan transaksi keuangan terhadap prostitusi online," kata Akhmad, Kamis (10/1).

Dia menambahkan, dari ponsel tersebut, polisi juga mendapati komunikasi aktif antara penyedia dengan pemberi jasa layanan seksual.

"HP muncikari dan artis disinkronisasi. Kami dapat melihat satu sama lain. Peristiwa 5 Desember di salah satu hotel sebagai titik awal untuk membongkar prostitusi online ini," ujarnya.

Lantas, bagaimana modus mereka menawarkan para artis tersebut pada pria hidung belang, Yusep menyatakan, apabila ada pihak yang meminta, para muncikari ini sudah memiliki data dan fotonya.

Namun, apabila mereka tidak memiliki, ada dua muncikari lain kini masih DPO, yang akan menyediakannya. Kerja berjejaring inilah yang kemudian diyakini pihaknya, bahwa dua muncikari ini tidak bekerja sendiri. Mereka diduga terlibat dalam jaringan prostitusi besar.

"Ada dua muncikari yang saling berhubungan. Mereka masing-masing memiliki sumber daya penyedia seks komersil," tambahnya.

Sebelumnya, dua muncikari prostitusi online ES dan TN disebut terlibat dalam jaringan besar prostitusi artis. ES dan TN diketahui sudah beroperasi dalam dunia prostitusi sejak 2017 lalu. Selama beroperasi, ES dan TN mengaku tidak pernah melakukan perekrutan terhadap para artis mau terjun dalam dunia prostitusi.

"Saya tidak pernah merekrut. Kebanyakan mereka yang menawarkan sendiri," ujar ES dan TN bergantian, Kamis (10/1).

Dikonfirmasi apakah mereka memberikan iming-iming tertentu, hingga membuat para artis tersebut tertarik dalam dunia prostitusi, keduanya langsung membantah.

Mereka mengaku tidak pernah memberikan iming-iming dalam bentuk apapun, terhadap para artis yang mau dibooking. "Tidak ada iming-iming," ujar mereka bergantian secara singkat. (**H)


Sumber: Merdeka.com