2.000 Orang Tewas di Nigeria Akibat Bentrokan Petani dan Penggembala

  • by Redaksi
  • Selasa, 18 Desember 2018 - 05:34:45 WIB

SeRiau - Lebih dari 2.000 orang tewas dalam bentrokan antara petani dan penggembala di Nigeria sepanjang 2018. Angka itu merupakan catatan yang dirangkum oleh Amnesty International, sebuah organisasi global yang fokus pada isu HAM. 

"Kegagalan pemerintah Nigeria untuk menyelidiki bentrokan komunal dan membawa pelaku ke pengadilan telah memicu eskalasi berdarah dalam konflik antara petani dan penggembala di seluruh negeri,” ungkap Amnesty International dalam sebuah pernyataan seperti dikutip AFP, Senin (17/12). 

Amnesty International menambahkan, angka kematian itu merupakan yang terburuk sepanjang tiga tahun terakhir. Menurut catatan Amnesty, total ada 3.641 korban tewas sejak 2016. Selain itu, ada ribuan orang lainnya yang mengungsi akibat konflik berdarah tersebut. 

Konflik antara petani dan penggembala dipicu oleh sulitnya akses ke lahan subur dan sumber air. Terlebih, Nigeria tengah dilanda kekeringan. Pertumbuhan penduduk yang cepat di negara tersebut menyebabkan sumber daya alam menjadi semakin langka.

Menurut Amnesty, dari 310 serangan yang tercatat antara Januari 2016 dan Oktober 2018, 57 persen berada di 2018 dan paling sering di wilayah Adamawa, Benue, Kaduna, Taraba dan Plateau. 

"Di beberapa tempat, karena kegagalan militer, persaingan atas sumber daya digunakan sebagai dalih untuk membunuh dan melukai garis etnis atau agama," katanya.

Sementara itu, militer Nigeria membantah laporan Amnesty tersebut. Juru bicara militer Sani Usman bahkan menyebut laporan itu sebagai tuduhan tak berdasar terhadap pimpinan militer Nigeria.

"Tentara Nigeria tidak memiliki pilihan selain menyerukan penutupan kantor Amnesty International di Nigeria, jika kecerobohan tersebut berlanjut," tegas Usman. (**H)


Sumber: kumparanNEWS