Semburan Awan Panas, Pendakian Gunung Semeru Dibatasi Sampai Kalimati


SeRiau - Pendakian Gunung Semeru hanya dibatasi sampai Kalimati, atau sekitar 4 kilometer dari Puncak Mahameru. Hal ini karena aktivitas di kawah merapi yang belum stabil. Pendaki pun diwajibkan meninggalkan nomor kontak keluarga yang dapat dihubungi.

"Cuma kita mengantisipasi. Selama ini pendaki itu hanya meninggalkan persyaratan nomor telepon. Tapi sekarang kita minta juga nomor telpepon keluarga yang bisa dihubungi," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) John Kennedi diMalang, Selasa (31/10).

Kata John, persyaratan tersebut diberlakukan sejak kasus Gunung Rinjani saat terjadi gempa. Sehingga, saat terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dengan mudah menghubungi pihak keluarga.

"Takut seperti kejadian Rinjani, begitu masuk ke sana keluarga yang dihubungi siapa. Mudahan-mudahan juga tidak seperti Rinjani. Semeru dan Bromo masih bersahabat. Ketentuan itu, sudah sejak kasus Rinjani lalu," sambungnya.

John juga membenarkan adanya semburan awan panas sebagaimana yang dilaporkan Badan Vulkanologi. Tetapi kondisi itu dianggap wajar dan hampir setiap hari terjadi.

"Ada, semburan awan panas. Beberapa laporan setiap pagi dari badan vulkanologi. Ada tiap hari memang. Rekomendasi tetap, statusnya waspada, jangan terlalu dekat puncak Mahameru. Sudah biasa itu," jelasnya.

Kata John, sesusai Badan Vulkanologi direkomendasikan status Waspada sejak beberapa tahun lalu. Pendakian pun hanya di radius 4 kilometer meter dari puncak Mahameru, sehingga batas ditetapkan hanya sampai di Kalimati.

"Waspada level 2 sehingga sampai Kalimati, kalau normal ya sampai puncah Mahameru," katanya.

John berharap kondisi Semeru dan Bromo tetap aman-aman saja, kendati dirinya tetap waspada. Kalau pun batuk-batuk tidak menimbulkan sesuatu yang tidak diharapkan. (**H)


Sumber: Merdeka.com