MBS: Pembunuhan Jamal Khashoggi adalah Peristiwa Menjijikkan

  • by Redaksi
  • Kamis, 25 Oktober 2018 - 00:29:49 WIB

SeRiau - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman untuk pertama kalinya menyampaikan pendapatnya terkait kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Dalam pidatonya di forum Future Investment Initiative (FII) di Riyadh, Rabu (24/10/2018), MBS, sapaan putra mahkota, mengecam tindakan pembunuhan tersebut dan menyebutnya sebagai insiden yang menjijikkan.

MBS juga menegaskan bahwa pihak Kerajaan Saudi akan siap bekerja sama dengan pemerintah Turki untuk mengungkap kasus ini.

"Kejahatan itu sangat menyakitkan bagi semua warga Saudi. Dan itu menyakitkan, keji bagi setiap umat manusia di dunia," kata Pangeran Mohammed.

"Mereka yang berada di balik kejahatan ini akan bertanggung jawab.. pada akhirnya keadilan akan menang," lanjutnya dilansir AFP.

Pernyataan MBS itu dibuat di tengah kecaman banyak pihak terhadap Kerajaan Saudi yang dianggap menutup-nutupi kasus ini, serta dugaan adanya keterlibatan sang putra mahkota terhadap pembunuhan Khashoggi.

Namun Pangeran Mohammed justru menegaskan bahwa Arab Saudi akan bekerja sama dengan otoritas Turki dalam penyelidikan kasus ini.

"Banyak yang mencoba memanfaatkan kasus Khashoggi untuk membuat ganjalan antara Saudi dengan Turki."

"Tetapi mereka tidak akan berhasil selama masih ada raja bernama Salman dan putra mahkota yang bernama Mohammed bin Salman," ujar MBS.

Jurnalis The Washington Post, Jamal Khashoggi dilaporkan hilang pada 2 Oktober lalu setelah memasuki gedung konsulat Saudi di Istanbul.

Polisi Turki menyebut Khashoggi telah diinterogasi, disiksa, dibunuh dan dimutilasi hingga jenazahnya dihilangkan dengan cairan asam.

Dua pekan setelahnya, pemerintah Saudi mengumumkan bahwa Jamal Khashoggi telah dibunuh di konsulatnya akibat bertikai dengan sekelompok orang.

Kerajaan juga mengklaim telah menahan 15 orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.

Banyak yang berspekulasi bahwa petinggi kerajaan Saudi memiliki keterlibatan dalam kasus ini serta mendesak pengungkapan hingga sedetail-detailnya. (**H)


Sumber: KOMPAS.com