Kemenkominfo Temukan 1.000 Hoaks Selama Kampanye Pilpres 2019

  • by Redaksi
  • Jumat, 19 Oktober 2018 - 18:48:02 WIB

SeRiau - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menemukan sebanyak 1.000 kontek hoaks selama masa kampanye Pilpres 2019 ditetapkan. 1.000 konten itu ditemukan dari akun-akun di media sosial, baik Facebook, Twitter, hingga Instagram.

"1.000 konten hoaks itu terkait dengan politik dan instrumen-instrumen pendukungnya," kata Plt Kabiro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (19/10/2018).

Menurut dia, konten tersebut berisi tentang kampanye hitam hingga menyerang ke individu pasangan peserta Pilpres 2019.

"Jadi bukan hanya ke satu kubu saja. Tapi ke dua kubu," ucap Ferinandus.

Ia menambahkan, untuk saat ini, pihaknya telah bekerja sama dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menindaklanjuti banyaknya konten hoaks pada masa Pilpres 2019.

"Mana yang negative campaign atau black campaign, mana yang diperbolehkan atau tidak. Jika Bawaslu mengatakan black campaign, kami akan lakukan pemblokiran," terang Ferdinandus.

Kata Polri soal Kampanye Hitam

Sebelumnya, Polri menyatakan, kampanye negatif boleh selama tidak ada yang komplain atau keberatan.

"Sepanjang tidak ada komplain dan merasa dirugikan, its ok lah. Kalau ada komplain harus ditegakkan hukumnya," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Setyo menjelaskan, kampanye negatif atau negative campaign berbeda dengan kampanye hitam atau black campaign. Kampanye hitam jelas bisa dipidana karena cenderung berbau fitnah dan kebohongan.

"Kalau negative campaign kan kelemahan-kelemahan seseorang kemudian diekspose. Kalau yang bersangkutan merasa nyaman, cuek, ya tidak apa," katanya.

Namun jika ada yang merasa dirugikan akibat kampanye negatif tersebut, maka Polri bisa melakukan penyelidikan berdasarkan laporan.

"Kalau yang bersangkutan tidak nyaman dan merupakan katakan aib orang yang dieskpose, ya tidak boleh. Negative campaign kan gitu, mengeksploitasi kekurangan dan kelemahan seseorang," ucap Setyo.

Sebelumnya, Sohibul Iman mempersilakan kadernya melakukan kampanye negatif pada Pilpres 2019 dengan catatan serangan yang dilakukan terhadap lawan sesuai dengan fakta. Namun dia mewanti-wanti anggotanya tidak melakukan kampanye hitam. (**H)


Sumber: Liputan6.com