Fadli Zon Kritik Proyek Tol Padang-Pekanbaru Mangkrak, Ini Kata PUPR


SeRiau - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyebut proyek tol Padang-Pekanbaru mangkrak. Alasannya, politikus Gerindra tersebut menyebut tol sepanjang 255 km itu tak menunjukkan perkembangan yang berarti padahal sudah groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung.

"Meninjau pmbgn tol "mangkrak" Padang-Pekanbaru 244 km. Stlh 10 bln baru 200-300m sj. Pdhal groundbreaking olh Presiden," katanya dikutip dari akun Twitter resminya yang ditulis pada 29 September 2018 lalu.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menyebut saat ini pekerjaan memang terhambat oleh masalah pengadaan lahan. Dia menjelaskan groundbreaking pada Februari 2018 lalu dilakukan dengan asumsi pengadaan lahan bisa diselesaikan.

"Ini kan di-groundbreaking dengan asumsi tanahnya sudah berjalan. Saat 4 km pertama asumsinya nggak ada masalah. Namun dalam perjalanan ternyata harganya nggak sepakat," kata Herry kepada detikFinance saat dihubungi, Sabtu (6/10/2018).

Dengan proses pengadaan lahan yang terkendala, maka waktu yang dibutuhkan menjadi lebih lama karena harus diproses sampai konsinyasi ke pengadilan. Hal tersebut membuat pekerjaan tidak bisa dilakukan.

"Sebelumnya ada upaya pemda untuk memfasilitasi, ternyata kan nggak bisa. Nah ini mau dikonsinyasi. Ada waktu yang dibutuhkan untuk konsinyasi. Nanti pengadilan yang putuskan. Kalau harga sudah wajar dan nggak bisa ditawar lagi, ya dieksekusi. Tapi ini butuh waktu," jelas Herry.

"Kalau dilihat ujungnya memang nggak ada aktivitas, tapi yang pasti tanahnya sedang dalam proses. kalau sudah ada ketetapan, ya tinggal dieksekusi. Dari Hutama Karya nya sendiri sudah siap. Wong kemarin kan sudah mobilisasi alat," tambahnya.

Adapun dari sisi pendanaan, dia bilang proyek ini tak memiliki kendala. Tol Pekanbaru-Padang sejauh ini mengandalkan pembiayaan dari pinjaman sebesar Rp 18,15 triliun, dukungan konstruksi Rp 5,49 triliun dan usulan PMN 2019 sebesar Rp 2 triliun.

"Jadi ini tergantung cara melihatnya saja, kalau nggak ada pekerjaan ini dibilang mangkrak. Tapi kita ngelihat ini tanahnya yang sedang diupayakan, tapi kontraktornya siap untuk itu. Jadi nggak ada masalah," tutur Herry. (**H)


Sumber: detikFinance