Kebutuhan Logistik Pengungsi Gempa Palu Menipis

  • by Redaksi
  • Senin, 01 Oktober 2018 - 08:15:54 WIB

 


SeRiau - Sebanyak 1.682 korban gempa dan tsunami Palu yang mengungsi di halaman Polda Sulawesi Tengahmasih terus bertahan di lokasi meski kebutuhan logistik terus menipis.

Berdasar laporan Antara pada Senin (1/10) pagi, melaporkan ada lima orang meninggal di posko pengungsian akibat luka-luka berat atau sakit yang mereka alami.

Koordinator posko Polda, Ahmar FN mengungkapkan, selain lima orang yang meninggal, ada banyak pasien rujukan dari Rumah Sakit Undata Palu yang juga harus diinapkan di posko itu.

Pihak Polda sendiri juga telah menyaiapkan fasilitas tempat dan tenda, distribusi air bersih, penerangan serta kendaraan operasional yang sangat dibutuhkan warga.

Menurut Ahmar, hingga saat ini suplai makanan ke pengungsi masih sangat kurang. 

Sementara pengungsi sebagian besar berasal dari Talise, kampung nelayan, Kelurahan Tondo.

"Umumnya adalah anak-anak kuliahan," ujarnya singkat.

Posko itu juga membantu warga untuk mendapatkan laporan keluarganya yang masih hilang, karena dari berbagai tim terus melakukan langkah evakuasi di semua lokasi terdampak gempa dan tsunami.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo yang berkunjung ke Palu pada Minggu (30/9) meminta jajarannya untuk memprioritaskan evakuasi korban sebagai langkah pertama penanganan bencana gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah.

"Yang pertama yang paling penting tadi saya tekankan pada seluruh Kementerian, TNI, Polri, juga Pak Gubernur, agar penanganan yang dilakukan pertama adalah yang berkaitan dengan evakuasi," kata Presiden di Bandara Mutiara Sis Al Jufri.

Terkait proses evakuasi ini, Presiden mengatakan ada beberapa desa yang masih belum bisa dievakuasi karena keterbatasan alat berat.

"Besok pagi Insya Allah Pak Menteri PU sudah mengerahkan alat berat dari Mamuju, dari Gorontalo, dari Poso, dan nanti malam ini datang jadi besok pagi mulai evakuasi di tempat-tempat yang masih kita perkirakan ada korban yang belum bisa kita ambil," kata dia. 

 

 


Sumber CNN Indonesia