Diresmikan Presiden Jokowi, Patung GWK Siap Jadi Ikon Baru Wisata Bali

  • by Redaksi
  • Senin, 24 September 2018 - 06:36:25 WIB

SeRiau - Indonesia, khususnya Bali, semakin percaya diri menggenjot kunjungan wisatawan. Apalagi setelah diresmikannya Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) oleh Presiden Joko Widodo.

Pemerintah menargetkan, kehadiran patung yang sudah ditunggu selama lebih dari 28 tahun tersebut bisa mendatangkan 4 juta turis dalam 3-4 tahun ke depan serta men dongkrak kunjungan wisata Bali dan Indonesia.

Menteri Pariwisata Arief Yahya optimistis target GWK untuk menggenjot kunjungan wisatawan tercapai. Apalagi kunjungan wisatawan ke Bali sudah kembali pulih seusai erupsi Gunung Agung, Januari lalu.

Menurut Arief,patung karya seniman kenamaan Bali Nyoman Nuarta ini memang pantas dijadikan landmark wisata karena merupakan patung terbesar dan tertinggi kedua di dunia. Patung itu memiliki tinggi 121 meter, berdiri di bangunan pedestal setinggi 46 meter dengan bentang sayap 64 meter.

Kehadirannya akan menyaingi beberapa patung tertinggi dunia yang juga menjadi andalan wisata di negaranya. Patung dimaksud antara lain patung Spring Temple Buddha di China yang memiliki ketinggian 153 m, Laykyun Setkyar di Myanmar (116 m), patung Ushiku Daibutsu di Jepang (110 m), patung Guan Yin di Sanya, China (108 m); patung Peter the Great di Moskow, Rusia (96 m); dan Patung Liberty di New York, Amerika Serikat (93 m). GWK memang terbilang spektakuler.

Mater ial pembangunan permukaan GWK meng guna kan logam tembaga. Total keseluruhan tembaga yang digunakan seluas 25.000 meter persegi. Selain tembaga, permuka an patung juga dilapisi dengan kuningan.

Beberapa bagian dilapisi emas, salah satunya mahkota. Selain menikmati patung dengan desain dan ukiran bernuansa seni spektakuler, wisata wan juga bisa menikmati keindahan Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot atau wilayah lain di Bali pada radius 20 km melalui bagian dada patung.

Bukan hanya itu, wisatawan juga bisa menikmati sejumlah atraksi yang disuguhkan di kompleks GWK seperti pertunjukan tari Bali, Rindik Instrument, tari barong keris, Garuda Wisnu Ballet, joged bumbung, Kecak Garuda Wisnu.

“Bali wisman (wisatawan mancanegara) tahun lalu 5,6 juta, tahun ini kita proyeksikan 6,5 juta. Sampai Juli 3,5 juta (wisman), per bulan 350.000 lagi karena Januari 70%, lalu Februari 90%, Maret kita 90%, dan Mei kita recover, “ ujarnya saat konferensi pers di GWK Cultural Park kemarin.

Optimisme kian membuncah karena GWK dipastikan akan menjadi tempat acara IMF-World Bank Annual Meeting 2018 . Selain seremoni pertemuan, acara ini menjadi momentum promosi dan penjualan paket wisata.

Arief mengungkapkan, pihaknya telah menjual l7 destinasi dengan 63 paket wisata dengan 33 di antaranya wisata di Bali.

“Sampai dengan saat ini jumlah yang visit 3.200 ke website , jumlah yang booking 302 atau 9%,” katanya.

Arief menambahkan, jumlah pemesan paket wisata melalui situs tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Dia yakin paket-paket wisata yang ditawarkan itu bakal laris saat event IMF-World Bank Annual Meeting 2018 berlangsung.

“Angka 9% itu relatif tinggi, event-event MICE pembelian paket wisata 50- 60% dilakukan ketika go show .Lebih dari 60-70%-nya dilakukan di MICEnya. Jangan khawatir paket yang kita jual itu yang biasa dijual,” terangnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan membenarkan respons positif kunjungan wisman ke Bali bersamaan dengan pertemuan IMF dan Bank Dunia. Luhut mengatakan sebelum event dimuali, rental mobil hingga okupansi hotel sudah penuh disewa.

“Terbesar annual meeting semenjak dilakukan 1946 adalah di sini. Permintaan kendaraan lebih dari 4 ribu kendaraan. Sekarang sedang kita hitung oleh ahlinya berapa jumlah kendaraan yang bisa kita akomodasi, jumlah kendaraan angkanya 20.000, seluruh hotel sudah penuh di-booked,” jelasnya.

Luhut menambahkan, dari perhitungan Bappenas, kunjungan para tamu IMF-World Bank Annual Meeting 2018 diprediksi mendongkrak perekonomian Bali hingga 0,64%. Dia juga yakin sektor pariwisata di beberapa daerah lain juga bakal terdampak.

“Permintaan Presiden dari berbagai macam institusi dan ekonomi, dampak ekonomi Bappenas akan menaikkan ekonomi growth di Bali jadi 6,54% dan itu naik 0,64%. Ini merupakan suatu pencapaian yang sangat bagus dan menciptakan 32.700 lapangan kerja yang berdampak ke Lombok, Banyuwangi, Danau Toba,” katanya

Sementara itu Presiden Komisaris Alam Sutera Group Haryanto Tirtohadiguno selaku pengembang mengatakan, untuk mendukung target pemerintah pihaknya bakal menambah sejumlah fasilitas pendukung lain.

Dia juga berjanji akan terus melakukan pembenahan untuk meningkatkan pelayanan kepada para wisatawan yang berkunjung.

“Kita akan membuat fasilitas dari proyek GWK sendiri. Para turis, pengunjung GWK merasakan pengalaman yang memorable, level of service akan kita naikkan, produkproduk yang sekarang masih dalam perencanaan kita pastikan akan dibangun semua supporting ini,” paparnya.

Kebanggan Indonesia

Presiden Jokowi mengapresiasi selesainya GWK. Dia menyebut patung itu sebagai mahakarya yang bukan hanya menjadi kebanggaan masyarakat Bali, tapi juga Indonesia.

"Ini membuktikan kita bangsa besar, bukan hanya mewarisi karya masa lalu seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan. Tapi di era kekinian bangsa kita juga bisa melahirkan karya mahakarya yang baru yang diakui dan dikagumi dunia,” kata Jokowi dalam sambutannya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu melihat, di balik megahnya patung GWK tersebut ada keberanian untuk memulai suatu gagasan mewujudkan mimpi besar.

”Patung ini bukan hanya ikon budaya Bali ataupun ikon budaya Indonesia, tapi tapak sejarah bangsa kita,” tandas dia.

Dia lantas menuturkan, selesainya pembangunan patung GWK selama 28 tahun merupakan buah dari ikhtiar bangsa Indonesia. Dia pun mengapresiasi pengerjaan yang memadukan karya seni bangsa dan penggunaan teknologi dengan ilmu baru dalam pembangunan patung GWK sehingga bisa bertahan 100 tahun.

”Saya yakin 100 tahun patung GWK akan tetap jadi karya yang dibicarakan generasi Indonesia,” ujar Jokowi.

Untuk diketahui, pembangunan GWK sudah dimulai sejak 1990. Pembangunannya berangkat dari ide yang dilontarkan sejumlah tokoh, yakni Menteri Pariwisata ketika itu, Joop Ave (alm), Ida Bagus Oka (alm), Ida Bagus Sudjana (alm), dan Nyoman Nuarta.

Lokasi yang disepakati untuk membangun GWK adalah di perbukitan kapur Ungasan. Lahan tersebut bekas penambangan kapur yang sudah ditinggalkan. Selanjutnya gagasan tersebut dipresentasikan di hadapan Presiden Soeharto dan direstui, lalu pada 1997 dilakukan peletakan batu pertama.

Sejak awal pembangunan itulah muncul berbagai kendala, salah satunya krisis moneter yang secara langsung berimbas pada pendanaan. Kelanjutan pembangunan kembali menemukan titik terang setelah GWK diakuisisi PT Alam Sutera Realty Tbk dan Nyoman Nuarta hanya bertindak sebagai seniman pada 2013. (**H)


Sumber: Koran SINDO