PAN Ajak Kader Pendukung Jokowi Dialog Sebelum Beri Sanksi

  • by Redaksi
  • Kamis, 20 September 2018 - 00:59:13 WIB

SeRiau - Partai Amanat Nasional (PAN) akan mengajak sejumlah kepala daerah di Sumatera Barat untuk berdialog usai secara terbuka menyampaikan sikap politiknya untuk mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin di pilpres 2019.

Salah satu yang akan diajak dialog itu adalah Bupati Pesisir Selatan sekaligus Ketua DPD PAN, Hendrajoni. 

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menyebut, pihaknya akan meminta pertimbangan dan alasan kader PAN yang memilih berikan dukungannya bagi pasangan Jokowi-Ma'ruf melalui DPP masing-masing.

"Jadi dalam hal Bupati Pesisir Selatan, kami dengan senang hati masih menunggu apa yang jadi dasar pertimbangan," kata Eddy di Kartanegara, Jakarta Selatan, Rabu (19/9).

Dikatakan Eddy, pihaknya pun tak akan serta merta memberikan sanksi kepada kepala daerah yang mendukung Jokowi-Ma'ruf. PAN kata dia, justru akan mengajak kadernya berdialog untuk mengetahui alasan mereka bermanuver. 

"Kalau dia kepala daerah nanti kita lakukan dialog, karena ada berbagai pertimbangan yang memang jadi dasar bagi logikanya untuk lakukan keputusan tersebut," katanya.

Lebih lanjut, PAN beserta partai Koalisi Indonesia Adil Makmur pun mengaku telah memutuskan tidak akan meminta kepala daerah masuk pada tim pemenangan Prabowo-Sandi agar fokus memenuhi janji kampanye kepada masyarakat di daerah yang mereka pimpin. 

"Mereka kan pemimpin ASN, ASN cenderung loyal kepada pimpinannya. Kalau pimpinannya sudah cenderung ke salah satu capres, ya tentu netralitas ASN juga jadi terpengaruh. Jadi kita minta udah fokus, enggak usah jadi timses," kata Eddy.

Eddy menambahkan PAN tidak khawatir kehilangan basis suara atas sikap beberapa pimpinan daerah yang membelot tersebut. Sebab kata dia setiap ketua DPP khususnya Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni telah memiliki tugas dan kewajiban meningkatkan perolehan suara kursi PAN di DPRD.

"Kalau ternyata targetnya enggak tercapai ya kita lakukan evaluasi lagi apa penyebabnya. Itu saja," kata Eddy. (**H)


Sumber: CNN Indonesia