Respons Debat Bahasa Inggris, Kubu Jokowi Usul Lomba Ngaji

  • by Redaksi
  • Jumat, 14 September 2018 - 13:37:13 WIB


SeRiau - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding merespons usul yang dilontarkan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat dalam format bahasa Inggris.

Karding mengatakan kubu Prabowo-Sandi kehabisan bahan kampenye sehingga mengusulkan debat capres dan cawapres menggunakan bahasa Inggris. Menurutnya, usulan debat tersebut aneh dan tidak sesuai dengan ketentuan Undang-Undang.

"Itu ada-ada saja. Menurut saya itu kehabisan bahan. Debat presiden ya pakai bahasa Indonesia. Kenapa? Karena itu ukuran menurut Undang-Undang," ujar Karding dalam pesan singkat, Jumat (14/9).

Berdasarkan PKPU Nomor 23/2018 tidak ada aturan yang menyebut debat menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa lain. Namun, Sekjen PPP Arsul Sani sebelumnya mengatakan mekanisme debat dalam bahasa Indonesia sudah diatur berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara.

Karding mengatakan debat capres dan cawapres nanti justru seharusnya menyajikan rekam jejak, program, dan prestasi. Hal itu, kata dia, lebih bermutu ketimbang pilihan bahasa yang akan digunakan dalam debat.

"Kampanyekan track record, program, dan prestasi," ujarnya.

Di sisi lain, Karding menegaskan pihaknya juga bisa mengusulkan lomba salat dan mengaji jika TKN Prabowo-Sandiaga bersikeras debat menggunakan bahasa Inggris.

"Kalau mau cari-cari seperti itu saya bisa usulkan lomba ngaji atau lomba salat antara capres dan cawapres. Jadi jangan aneh-aneh, cari yang bermutu," ujar Karding.

Terpisah, Wakil Sekretaris TKN Raja Juli Antoni meminta TKN Prabowo-Sandiaga tidak mengusulkan hal-hal yang aneh. Sebab, ia menilai Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan.

"Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan kita. Debat presiden dan wapres mesti pakai bahasa Indonesia saja," ujar Antoni.

Selanjutnya, Sekjen PSI ini juga menyebut tujuan debat dengan bahasa Indonesia agar seluruh masyarakat memahami hal yang disampaikan capres dan cawapres.

"Jadi, saran saya siapkan saja materi debat yang baik agar rakyat yakin bahwa kandidat anda terbaik," ujarnya.

Sebelumnya, usulan debat berbahasa Inggris dilontarkan Ketua DPP PAN Yandri Susanto. Yandri menilai perlu ada salah satu tahapan debat kandidat dengan menerapkan model tersebut.

"Karena presiden bergaul di dunia internasional supaya tidak ada miskomunikasi dan salah tafsir dari lawan bicara," ucap Yandri.

Tak Paham Sejarah

Sementara itu, menanggapi usulan debat menggunakan Bahasa Inggris, Ketua Umum Relawan Projo Budi Arie Setiadi menilai usulan kubu Prabowo-Sandiaga yang menyarankan itu tak paham sejarah. Ia pun mengingatkan kembali salah satu sumpah bersejarah bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, yang mengedepankan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

"Jas Merah. Jangan sekali- kali meninggalkan sejarah. Apa mereka lupa semangat Sumpah Pemuda di tahun 1928? Sumpah Pemuda kan jelas satu tekad nya berbahasa satu, Bahasa Indonesia," kata Arie saat dihubungi CNNIndonesia.com.

Arie menilai usulan kubu Prabowo-Sandiaga itu keblinger karena dianggap tak mengakui martabat bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi Bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari.

Ia mengatakan kubu Prabowo-Sandiaga seharusnya bangga menggunakan Bahasa Indonesia dalam tiap kesempatan, termasuk dalam debat Pilpres mendatang.

"Bangsa- bangsa yang maju dan berkarakter karena mereka bangga dengan bahasa mereka. Contoh saja Jepang, Jerman, Perancis, Korea dan lainnya," kata dia.

Walaupun begitu, Arie mengakui Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang harus dikuasai setiap masyarakat terutama para pejabat tinggi Indonesia. Dalam konteks pergaulan internasional, Bahasa Inggris menjadi salah satu dari enam bahasa resmi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain Bahasa Inggris, bahasa lain yang digunakan adalah Bahasa Arab, China, Prancis, Rusia, dan Spanyol.

Arie sendiri meyakini Jokowi dan Ma'ruf Amin dipastikan menguasai Bahasa Inggris dengan baik dan tak ada persoalan dengan tantangan debat tersebut.  Dia mengatakan kedua tokoh bakal peserta Pilpres 2019 tersebut kerap kali mengunjungi negara-negara sahabat.

"Jokowi pasti enggak masalah soal Bahasa Inggris. Karena Jokowi sangat digemari oleh warga manca negara. Jokowi juga sangat bersahabat dengan hampir seluruh pemimpin negara- negara sahabat. So what?" kata Arie.

 

 

 

 

Sumber CNN Indonesia