SeRiau - Keponakan mantan Ketua DPR Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi, disebut pernah memberikan sejumlah uang untuk membiayai kegiatan musyawarah nasional Partai Golkar di Bali pada 2016. Uang itu dibagikan pada beberapa pimpinan wilayah Partai Golkar.

Hal ini disampaikan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Golkar DKI Jakarta Basri Baco saat bersaksi dalam sidang kasus dugaan suap pengadaan alat pemantauan satelit Bakamla dengan terdakwa Fayakhun Adriadi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (12/9).

Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP), Basri menyebut Irvanto pernah membagikan uang untuk kepentingan munas Golkar di Bali. Pada munas tersebut, Setnov akhirnya terpilih sebagai ketua umum Golkar.

Berkaca dari cara tersebut, Fayakhun pun meniru cara serupa dalam musyawarah daerah pemilihan Ketua DPD Golkar DKI. Basri mengatakan, dirinya kemudian diminta membagikan uang pada sejumlah pimpinan wilayah di DKI.

Menurut Basri, Irvanto memang menjadi orang kepercayaan Setnov dalam menyimpan uang.

Dalam persidangan sebelumnya, Irvanto juga disebut pernah menerima uang dari Fayakhun untuk diberikan kepada Setnov. Uang itu disebut sebagai bagian dari fee satu persen terkait proyek di Bakamla.

Dalam perkara ini, Fayakhun didakwa menerima suap sebesar Rp12 miliar dari Direktur PT Merial Esa Fahmi Darmawansyah terkait proyek di Bakamla.

DIketahui, pada 2016 Partai Golkar menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Saat itu, Setya Novanto terpilih sebagai Ketua Umum.

 

 

 

 

Sumber CNN Indonesia