Asian Games 2018

4 Atlet Jepang Terlibat Prostitusi, Anies: Ke Asian Games untuk Olahraga, Bukan yang Lain

  • by Redaksi
  • Senin, 20 Agustus 2018 - 18:55:44 WIB

SeRiau - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan ikut berkomentar ihwal kejadian menggelikan yang menimpa 4 atlet basket dari Jepang lantaran kedapatan menginap dengan pekerja seks komersial (PSK) di salah satu hotel di Jakarta.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengimbau kepada para atlet dari seluruh negara untuk melakukan hal serupa. Ia mengatakan, pihaknya berharap ajang Asian Games 2018 menjadi pesta olahraga yang bisa terselenggara secara bersih.

"Jadi saya menganjurkan pada para atlet yang datang ke Asian Games bersiaplah untuk olahraga jangan untuk yang lain-lain ya," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (20/8/2018).

Seluruh negara yang pernah menjadi tuan rumah pesta olahraga terakbar di Benua Asia itu memang memiliki fasilitas yang bisa dinikmati oleh para kontingen, namun hal tersebut tergantung dari apa yang ia cari dan inginkan oleh individunya masing-masing.

"Jadi semuanya kembali kepada orangnya apa yang dicari itu nanti yang akan di dapat," ujarnya.

Sebelumnya, Jepang memulangkan empat atlet dari tim bola basket putra mereka yang sedang tampil di Asian Games 2018. Menurut ketua delegasi Jepang, Yasuhiro Yamashita, hal itu karena keempat atlet itu kedapatan menginap dengan PSK di salah satu hotel di Jakarta.

Setelah menjalani pertandingan pada Kamis 16 Agustus 2018, keempat atlet itu meninggalkan perkampungan atlet untuk makan di restoran Jepang, di mana mereka bertemu dengan seorang yang tidak diketahui identitasnya. Selanjutnya menurut Yamashita, mereka menginap di hotel terdekat dengan empat orang PSK.

Ofisial Jepang menyebut, keempat atlet yang dimaksud ialah Takuya Hashimoto, Keita Imamura, Yuya Nagayoshi, dan Takuma Sato.

"NOC (Komite Olimpiade Nasional) Jepang memutuskan untuk mencabut akreditasi mereka dan memulangkan mereka kembali ke Jepang pada pagi ini," kata Yamashita.

"Kami memiliki kode disiplin yang spesifik, ini jelas merupakan pelanggaran kode etik untuk delegasi Jepang. Para atlet semestinya menjadi teladan masyarakat, bukan hanya di arena-arena olahraga, namun juga pada kesempatan lainnya," jelasnya. (**H)


Sumber: Okezone