SeRiau -- Mitsubishi Xpandermencatat jumlah pemesanan hingga saat ini sudah lebih dari 80 ribu unit. Mobil keluarga tujuh penumpang itu layak jadi tulang punggung bagi PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI).

Namun, keluhan datang silih berganti dari sejumlah penggunanya. Setelah kasus warna cat berbeda antara bodi dan bumper, elctronic control unit, kini Xpander kembali mendapat kritik gara-gara lampu depan yang disebut-sebut memberikan pencahayaan yang dirasa kurang terang ketika mobil bergerak pada malam hari.

Pihak MMKSI mengakui memang kondisi tersebut mengurangi pandangan pengemudi. Sejumlah keluhan pun telah diterima MMKSI beberapa waktu lalu yang selanjutnya mempelajari keluhan itu. Setelah dilakukan uji internal pada akhirnya ditemukan inti masalah.

Menurut MMKSI masalahnya bukan pada sistem pencahayaan tetapi pada lapisan kaca film pada kaca depan. Kaca film tersebut dijelaskan menghambat cahaya masuk ke kabin, efeknya bikin pengemudi merasa seperti pencahayaan lampu-lampu depan kurang terang. Padahal, menurut MMKSI, tidak ada masalah dengan sistem pencahayaan Xpander.

Xpander diketahui menggunakan kaca film merek asal Jepang, Konica Minolta. Selain Xpander, MMKSI juga menggunakan merek kaca film itu untuk Mirage, Delica, dan Outlander Sport.

Direktur Penjualan dan Pemasaran Divisi MMKSI Irwan Kuncoro, solusi untuk Xpander adalah mengganti tipe kaca film sejak April 2018 namun tetap menggunakan merek yang sama.

"Itu kan katanya mungkin terlalu gelap ya. Makanya kami ganti tipenya, merek tetap Konica. Tapi tidak ada masalah, hanya pengembangan saja jadi lebih bagus," kata Irwan, pekan lalu.

Diketahui, kaca film pada kaca depan Xpander menggunakan tipe dengan tingkat kegelapan 40 persen. MMKSI sudah menggantinya dengan tipe 20 persen.

Kaca film Konica bukan barang yang termasuk dalam komponen lokal produksi Xpander. MMKSI memasang kaca film itu di bagian Pre-Delivery Inspection sebelum unit Xpander menjadi stok yang akan dikirim ke konsumen.

 

 

 

Sumber CNN Indonesia