Djoko Santoso soal Ketua Timses Prabowo: Insya Allah Jelas Saya Ya

  • by Redaksi
  • Jumat, 17 Agustus 2018 - 13:27:31 WIB

SeRiau - Anggota Dewan Pembina Gerindra Djoko Santoso mengakui dirinya didorong jadi ketua tim Pemenangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Rencananya, rapat tim pemenangan ini akan dibahas lebih dahulu bersama Demokrat, PKS dan PAN pada Senin (20/8).

"Yang pertama saya ditunjuk sama ketua umum Gerindra. Terus kemarin kita sudah merumuskan bersama dengan PAN dibentuk tim kecil untuk menghaluskan. Nanti pada nantinya, ini kan libur. Besok libur juga, mungkin Senin, kita coba aturkan dengan PKS dengan Demokrat," ucapnya di Universitas Bung Karno, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/8).

"Kalau nama sudah jelas saya. Insya Allah jelas saya ya. Yang struktur organisasinya diisi orang-orangnya (Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat)," sambungnya.

Purnawirawan jenderal bintang empat ini belum bisa memastikan kapan tim pemenangan akan diumumkan. Dengan PAN sudah firm. Tinggal melobi Demokrat dan PKS.

"Ini baru digodok. Senin mungkin baru disamakan dengan Demokrat, PKS dengan PAN kita sudah berdua sudah rumuskan dihaluskan. Ini kan libur 17, 18, minggu. Senin lah kita kerja lagi," jelasnya.

Menurutnya, tiap usulan bisa berubah dan nama ketua tim pemenangan bisa berbeda. Dia menepis anggapan jika Gerindra akan merayu ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menyetujui Djoko Santoso sebagai komandan tim.

"Saya tidak tahu, kalau ada yang enggak setuju bisa juga. Ngapain merayu (SBY), ini tugas kok," ucapnya.

Lebih lanjut, Djoko Santoso gembira bila putra SBY yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ikut gabung dalam tim sukses. Gerindra masih menunggu Demokrat menyetor nama.

"Saya enggak tahu, belum ketemu Demokrat ya. Mau dimasukkan ya Alhamdulillah ya kita lihat yang diajukan Demokrat siapa," tukasnya.

Djoko mengungkapkan, struktur tim pemenangan Prabowo-Sandiaga akan ramping. Dia mengibaratkan, bila tim sukses seperti orang yang gemuk akan lemah dalam pertarungan.

"Ramping. Orang berkelahi kok gemuk, bagaimana. Orang gemuk seperti saya biasanya kan jantungnya lemah. Iya kan. Umur sudah cukup senior, gemuk, bahaya juga," tutup dia. (**H)


Sumber: Merdeka.com