PKB Bantah Pengaruhi Sikap PBNU terhadap Jokowi di Pilpres

  • by Redaksi
  • Kamis, 09 Agustus 2018 - 15:35:23 WIB

 

SeRiau - Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding menegaskan partainya tak mempengaruhi sikap politik jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkait dukungan terhadap Joko Widodo di pilpres 2019.

Ia membantah pernyataan putri Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid yang menyebut sikap politik PBNU di pilpres 2019 hanya klaim politikus PKB.

"Oh enggak, enggak, jadi enggak ada ininya, enggak ada basis argumennya," kata Karding saat dikonfirmasi pada Kamis (9/8).

Karding mengatakan seluruh pengurus PBNU merupakan tokoh yang memiliki kapasitas dan idealisme yang tinggi dalam keseharian dan tindakannya.

Oleh karena itu, ia menegaskan seluruh jajaran PBNU tentu tak mudah dipengaruhi kelompok manapun terlebih lagi untuk kepentingan politik praktis.

"Para pengurus PBNU itu sudah pada dewasa, mereka juga bukan anak kecil, yang gampang dijual, yang gampang dipingpong," kata dia.

Selain itu, Karding juga menegaskan PKB dan NU telah memiliki akar hubungan dan historis yang erat satu sama lain sejak partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu dibentuk pada 1998.

Karding mengatakan PKB merupakan bagian dari komponen NU karena arah perjuangan politik PKB telah dirancang untuk memperjuangkan warga Nahdliyin dalam kancah perpolitikan tanah air.

"Sejarahnya jelas dan kenapa PKB dilahirkan? Memperjuangkan NU, memperjuangkan Islam ahlussunah wal jamaah, selain NKRI dan kesejahteraan," ujarnya.

Ia menilai tak salah apabila sikap pengurus PBNU menginginkan pasangan atau cawapres Jokowi harus berasal dari kalangan Nahdliyin.

Menurutnya, sejak awal para kiai NU, warga Nahdliyin dan PKB sendiri sepakat dan menyarankan agar Jokowi menggandeng salah satu kader NU sebagai cawapresnya.

"Sejak awal komponen NU itu bersatu untuk mendukung kader NU. Komponen itu terdiri dari PKB, NU sendiri, dan kiai-kiai pondok pesantren itu memang menginginkan satu nama didorongkan ke Pak Jokowi," pungkasnya.

Sebelumnya Ketua PBNU Robikin Emhas mengatakan warga nahdliyin tak memiliki tanggung jawab moral untuk memenangkan Jokowi pada pilpres 2019 bila calon wakil presiden yang dipilih bukan berasal dari kalangan NU.

Robikin menyampaikan hal itu usai bertemu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini di kantor PBNU, Jakarta.

Menanggapi hal itu, Yenny Wahid mengatakan sikap NU tidak bisa diwakili oleh PBNU. Yenny melihat PBNU saat ini diisi oleh sejumlah politikus PKB.

"NU itu kan jutaan orangnya, tidak bisa diwakili oleh orang-orang partai yang ada di PBNU. PBNU macam-macam. Ini bukan PBNU, ini adalah orang-orang PKB yang kebetulan menjadi pengurus PBNU," ujar Yenny di Restoran Kunstkring, Jakarta, Rabu (8/8). 

 

 

 


Sumber CNN Indonesia