Sindir SBY, Menko Luhut Sebut Bekas Pemimpin Jangan Membodohi Rakyat


SeRiau - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi pernyataan Mantan Presiden Suilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menyebut jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 100 juta orang.

Luhut mengatakan, sebagai bekas pemimpin seharusnya mendidik, dengan memberi data yang benar, tidak membodohi masyarakat dengan informasi yang tidak benar.

"Kalian ingatkan tuh yang merasa dirinya bekas-bekas pemimpin itu. Jadi jangan kasih data mendidik masyarakat atau membodohi masyarakat dengan informasi yang enggak benar," kata Luhut, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Rabu (1/8).

Menurut Luhut, pemerintah selalu mengacu data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), data tersebut tidak diragukan lagi karena dikeluarkan lembaga independen, sehingga pemerintah tidak berbohong dalam mengeluarkan data kemiskinan.

"BPS itu kan sumber data kita, BPS sudah bekerja di berbagai pemerintahan, independen," tuturnya.

Luhut menjamin, pemerintah tidak mungkin berbohong tentang angka kemiskinan yang turun, baru saat pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), karena pemerintahan saat ini selalu memperioritaskan pengentasan kemiskinan.

"Jadi enggak mungkin kita berbohong, bahwa kemiskinan single digit itu baru zamannya Presiden Jokowi. Itu jangan anu, jangan malu ngakuin. Atau karena beliau hanya mantan walikota sama mantan gubernur, yang lain mantan apa. Nyatanya beliau bisa mendeliver, ya itu harus diakui," jelasnya.

"Kita harus mendidik yang muda-muda untuk belajar, bicara secara gentlemen, secara ksatria, jangan plin-plan, kiri kanan enggak jelas," tutup dia.

Pernyataan SBY yang menyebut orang miskin di Indonesia mencapai 100 juta berawal saat berkunjung ke kediaman Prabowo Subianto pada Senin 30 Juli lalu di Kertanegara. SBY menilai, pemimpin selanjutnya harus mampu mengatasi kemiskinan.

"Kami sepakat bahwa persoalan yang dihadapi mereka itulah yang harus dijadikan prioritas pemimpin dan pemerintahan mendatang untuk mengatasinya secepat-cepatnya," ujar SBY.

Komentar ini menuai beragam komentar, khususnya dari pemerintah. Data dari pemerintah menyebutkan, angka kemiskinan di Indonesia hanya berada di kisaran 26 juta jiwa. (**H)


Sumber: Merdeka.com