Demi Nafsu Cabuli Remaja Lelaki, Pria Surabaya Buka Bimbel Abal-Abal


SeRiau - Predator anak punya beragam muslihat untuk melampiaskan hawa nafsunya. Salah satunya dengan berkedok sebagai guru. Hal itu yang dilakoni Ulla Abdul Muiz (34) saat membuka bimbingan belajar (bimbel) di kawasan Benowo, Surabaya, tanpa izin dari dinas terkait.

Niat busuk warga Pakal Surabaya itu terwujud. Dua remaja lelaki berusia 16 dan 17 tahun menjadi pelampiasan nafsu Muiz.

"Tersangka (Muiz) ini merepresentasikan dirinya sebagai orang terpelajar. Dia mengaku punya banyak gelar di kartu namanya, agar para siswa itu mau les di tempatnya," kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni, Rabu sore, 11 Juli 2018.

Berbekal gelar abal-abal itu, Muiz mampu menggaet 30 anak sebagai murid. Dua remaja yang menjadi korban pencabulan Muiz ada di antaranya.

Pencabulan itu terjadi pada Februari 2018 lalu. Selepas mengajar, Muiz meminta dua siswa prianya ke kamar belakang bimbel.

Di sana, Muiz menakut-nakuti korban bila mereka dibuntuti oleh makhluk halus. "Tersangka bilang kalau roh itu tidak segera diusir bisa mendatangkan kematian," kata Ruth.

Muiz meyakinkan dua murid laki-lakinya itu agar mau diobati. Syaratnya, mereka harus melalui ritual penyembuhan. "Dua korban disuruh berbaring dan harus menuruti perintah tersangka," lanjutnya.

Dalam posisi berbaring, pakaian kedua ABG itu dilucuti oleh Muiz. Tanpa sehelai benang pun, kedua remaja itu tidak bisa berbuat banyak lantaran mereka percaya bila itu adalah syarat kesembuhan dari gangguan makhluk ghaib.

Dalam kondisi telanjang, kedua remaja itu menjadi sasaran kejahatan seksual. Muiz sempat melakukan seks oral terhadap kedua remaja pria itu. Tak cukup sampai di situ, tersangka juga melakukan masturbasi. Perbuatan itu dilakukan hingga sekitar setengah jam.

"Setelah selesai, para korban diminta untuk memakai pakaiannya kembali," ungkap Ruth. (**H)


Sumber: Jawapos.com