Kisah Zohri Susah Cari Bendera Merah Putih Usai Juara Dunia


 

SeRiau – Selebrasi menjadi salah satu ritual wajib bagi atlet usai menyabet gelar juara. Itulah yang dilakukan oleh sprinter muda Indonesia, Muhammad Zohri.

Usai menjadi juara di nomor 100 meter, Zohri berlari ke arah tribun. Sprinter 18 tahun itu mencoba mencari bendera merah putih untuk dipakainya demi merayakan gelar juara yang diraihnya.

Tapi, Zohri tak kunjung mendapatkannya. Sementara, dua pesaingnya asal Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison, sudah berpose di depan para pewarta untuk diambil fotonya.

Namun, pada akhirnya Zohri mendapatkan bendera tersebut. "Bendera sebenarnya sudah disiapkan ofisial dan pelatih. Namun, memang ada keterlambatan pemberian bendera dari panitia," kata Pejabat Penerangan KBRI di Helsinki, Rizki Kusumastuti, kepada VIVA.

Zohri berhasil jadi juara di nomor 100 meter usai mencatatkan waktu 10,18 detik. Sebenarnya, Zohri tak diperhitungkan bisa menyabet gelar juara dunia.

Sebab, dia hanya berada di lane 8, yang menandakan posisinya bukan favorit. Tapi, Zohri tiba-tiba melesat dengan begitu cepat untuk meraih posisi terdepan.

Ada cerita menarik lainnya dari keberhasilan Zohri meraih gelar juara dunia. Sebelumnya, dia bersama rekan-rekannya kesulitan mengonsumsi makanan Finlandia.

Alhasil, KBRI harus mengirimkan makanan Indonesia dari Helsinksi ke Tampere, yang berjarak dua jam.

"Menunya sederhana, dendeng gepuk, sambal, semur telur, sayur, dan lainnya. Atlet tak ada waktu keluar cari nasi. Jadi, kami yang kirimkan. Ini serasa mimpi, ada atlet kita yang juara dunia," kata Duta Besar RI untuk Finlandia, Wiwi Setyowati. 

 

 


Sumber VIVA.co.id