SeRiau - Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang alias TGB berbalik arah mendukung Joko Widodo agar melanjutkan kekuasaannya. Setelah mengumumkan sikap politiknya itu, TGB lantas masuk menjadi salah satu kandidat calon wakil presiden bagi mantan wali kota Solo tersebut.

Sebagai figur yang berkuasa di NTB selama hampir 10 tahun, TGB tentunya punya basis suara di daerah tersebut. Namun, berdasarkan data Pemilu 2014, jumlah pemilih di NTB cuma 3,5 juta. Angka ini cukup kecil bila dibandingkan dengan jumlah pemilih secara nasional yang mencapai lebih dari 190 juta orang.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menuturkan bahwa peluang TGB menjadi cawapres Jokowi sangat kecil. Selain jumlah pemilih yang kecil di NTB, TGB juga baru-baru ini diperiksa oleh KPK.

"Walaupun kita menganut asas praduga tak bersalah, tapi tidak bagus memilih cawapres yang pernah diperiksa KPK. Karena akan jadi serangan bagi lawan-lawan politiknya," kata Ujang kepada VIVA, Rabu, 11 Juli 2018.

Namun, Ujang tidak membantah bahwa dukungan TGB kepada Jokowi dalam pencapresan sangat penting. Tapi bukan dalam kerangka TGB dipasangkan dengan Jokowi, melainkan untuk memenangkan Jokowi di NTB.

"Jadi jika TGB berhasil memenangkan Jokowi di NTB, bisa saja TGB diangkat menjadi menteri. Jadi untuk cawapres berat. Tapi untuk bisa menjadi menterinya Jokowi bisa saja," tuturnya.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Adi Prayitno mengatakan, politik itu tak semudah yang dikira banyak orang bahwa ketika TGB dukung Jokowi, otomatis 3,5 juta penduduk NTB akan memilih Jokowi. Menurutnya, pilihan rakyat seringkali berbeda dengan pemimpinnya.

Kedua, lanjut dia, NTB sekarang dipimpin oleh kader PKS dan Demokrat. Itu artinya, sekalipun TGB berpengaruh di NTB, tapi pengaruh PKS dan Demokrat tak bisa diabaikan.

"Karena PKS dan Demokrat beda pilihan politiknya," kata Adi kepada VIVA.

Namun, Adi menambahkan bahwa dukungan TGB ke Jokowi secara moral dapat meningkatkan semangat juang untuk menang di NTB, karena 2014 Jokowi kalah mutlak. Dengan dukungan TGB, setidaknya ada harapan bagi Jokowi untuk menang di sana. (**H)

Sumber: VIVA