Kronologi Terjadinya Penembakan di Lapas Pekanbaru


SeRiau - Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto membeberkan perihal kronologis peristiwa penembakan yang dilakukan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) ke Lapas Klas II A Pekanbaru, Minggu dini hari tadi.

Disampaikannya, sekitar pukul 03.30 WIB petugas Lapas mendengar suara letusan yang diduga bersumber dari perkarangan Lapas.

Setidaknya ada beberapa orang petugas jaga yang mendengar suara letusan tersebut.

Mendengar hal itu, kemudian dua petugas Lapas bernama Ronal dan Wira keluar dari ruangan jaga Lapas menuju ke perkarangan.

Keduanya melihat kondisi sekitar dalam keadaan sepi dan tidak ada orang maupun kendaraan yang lalu lalang.

"Petugas Lapas sempat mengira suara letusan tersebut berasal dari trafo listrik yang ada di samping sebelah kiri Lapas yang kebetulan mati," ucap Kapolresta.

Tak melihat ada yang mencurigakan, kedua petugas Lapas tadi kembali masuk ke dalam.

Namun sekitar pukul 04.00 WIB, petugas Lapas kembali mendengar suara letusan sebanyak 4 kali.

Semua petugas piket Lapas pun langsung keluar, dan melakukan penyisiran di depan perkarangan Lapas.

Namun lagi-lagi, situasi tetap dalam keadaan sepi.

Mereka masih mengira itu suara ledakan dari trafo listrik.

Barulah pada pukul 07.00 WIB, peristiwa yang sebenarnya terungkap saat seorang petugas Lapas. Dia mendapati ruangannya tersebut sudah berserakan.

Ada seperti bekas tembakan senjata api.

Petugas selanjutnya mengecek keluar pagar.

Saat itulah ditemukan 2 selongsong peluru senjata api.

"Terkait temuan itu, petugas Lapas melaporkannya ke pihak kepolisian," ucap Susanto lagi.

Dirinya membeberkan, dari hasil olah TKP, ditemukan beberapa lobang bekas tembakan.

Diantaranya di dinding, di plafon, dan kaca.

Keseluruhannya ada di bagian depan gerai pelayanan publik.

Diungkapkan Kapolresta, pihaknya kini masih melakukan penyelidikan mendalam terkait indikasi atau motif penembakan.

Hanya saja, pada Sabtu malam (sebelum kejadian), petugas Lapas menangkap pegawai kantin yang diduga memasukkan sabu-sabu ke dalam Lapas.

Kemudian ada juga proses pemindahan Napi dari Rutan Klas II B Rengat ke Rutan Klas II B Pekanbaru.

"Apakah dua indikasi tersebut ada kaitannya dengan peristiwa penembakan ini, semua masih dalam proses penyelidikan," tegas orang nomor satu di jajaran Polresta Pekanbaru ini.

Ditambahkan Susanto, dalam peristiwa ini, tidak ada korban jiwa.

Beberapa barang bukti sudah diamankan untuk kepentingan penyelidikan.

Diantaranya 2 buah selosong peluru warna kuning emas yang ditemukan di pagar bagian luar Lapas.

Dan ada juga sebuah proyektil peluru, dan serpihan proyektil yang telah pecah. (**H)


Sumber: TRIBUNNEWS.COM