Rupiah Melemah di Tengah Perdagangan jadi 14.350 per dolar AS


 

SeRiau-  Rupiah melemah tipis menjadi Rp14.350 per dolar AS di tengah perdagangan siang ini, Rabu (4/7). Mengutip Reuters, dibandingkan pembukaan pagi tadi Rp14.340 per dolar AS, rupiah melemah 10 poin.

Di kawasan Asia, seluruh mata uang utama justru kompak menguat dari dolar AS. Mulai dari dolar Hong Kong menguat 0,02 persen, rupee India naik 0,07 persen, dan ringgit Malaysia naik 0,07 persen. 

Lalu, baht Thailand terkerek 0,07 persen, yen Jepang naik 0,1 persen, peso Filipina naik 0,1 persen, dolar Singapura naik 0,15 persen, renmimbi China meningkat 0,2 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,3 persen. 


Begitu pula dengan mata uang negara maju, dolar Kanada menguat 0,02 persen, franc Swiss 0,04 persen, poundsterling Inggris 0,04 persen, euro Eropa 0,06 persen, rubel Rusia 0,06 persen, dan dolar Australia 0,27 persen. 

Piter Abdullah, Ekonom Center Center of Reform on Economics (CORE) menilai pergerakan rupiah saat ini memang lebih baik diserahkan kepada pasar lebih dulu. 

Artinya, bank sentral nasional tak perlu kembali mengeluarkan amunisi untuk menguatkan rupiah setelah menaikan bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) pada pekan lalu. 

"Dalam kondisi seperti ini, rasanya hanya bisa berharap ekonomi dunia cepat membaik dulu," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (4/7). 


Namun, Piter bilang BI bisa kembali ambil langkah bila rupiah tiba-tiba anjlok cukup dalam. 

Caranya, dengan kembali menggelontorkan cadangan devisa (cadev). Menurutnya, cadev tetap bisa digunakan pada hal-hal krusial. Sebab, gunanya memang untuk intervensi rupiah. 

"Tinggal BI sosialisasikan manfaat dan funsgi dari cadev ini, kalau ini juga bisa untuk stabilisasi rupiah," pungkasnya.


( Sumber : CNNindonesia.com)