Sandi: Pendatang Baru di Jakarta Bisa Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi


SeRiau - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan bertambahnya pendatang baru di Jakarta akan berdampak pada peningkatan ekonomi. Ia mencontohkan New York yang pernah membatasi pendatang sehingga ekonomi di sana sempat turun.

“Pendatang baru di Jakarta menarik banget karena selama diskusi saya di New York saya lihat ada chart pertumbuhan New York terus ada yang turun ke bawah kalau enggak salah tahun 80-an,” kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin, (2/7).

Pada era itu, kata Sandi, kota New York memiliki kebijakan menutup pendatang baru ke kota itu. Hal ini agar jumlah penduduk tidak terus bertambah. Namun hal itu justru berdampak pada penurunan ekonomi. 

“Ternyata di tahun 80-an mereka memiliki suatu kebijakan kota New York menutup pendatang baru. Jadi selain turun jumlah dari pendatangnya ternyata dampak ekonominya sangat menukik tajam, pertumbuhannya negatif, terus banyak sekali permasalahan sosial dan ekonomi yang dialami New York saat itu,” tambahnya.

Sandi mengungkapkan New York akhirnya sadar bahwa pertambahan penduduk juga menciptakan peluang banyaknya talenta yang berdaya saing.

Untuk pendatang di Jakarta Sandi mengatakan tahun lalu mencapai angka 70 ribu orang. Sementara untuk tahun 2018 setelah lebaran ini, Sandi baru akan memeriksa jumlah pastinya ke Dukcapil. 

Sandi menginginkan agar pendatang baru di Jakarta nantinya diberikan pelatihan yang sesuai salah satunya melalui OK OCE. Sehingga mereka mempunyai keterampilan yang dibutuhkan di Jakarta.

“Yang datang saya ingin mereka memiliki keterampilan dan kalau yang tidak punya bisa bergabung dengan UKM yang bergabung dengan OK OCE bisa memberikan pelatihan dan pendampingan untuk buka usaha di sini,” ujar Sandi.

Selain itu Sandi mengatakan setiap pendatang baru di Jakarta harus melapor ke RT atau RW setempat agar dilakukan pendataan. Sandi mengaku di wilayah tempat tinggalnya saat ini belum terlihat adanya penambahan penduduk baru secara signifikan.

“Saya selalu sampaikan sesuai dengan ketentuan, mereka melapor di RT, RW setempat lalu dilaporkan kepada kelurahan,” ungkapnya. (**H)


Sumber: kumparanNEWS