Kapolri Minta Tambah Rest Area Tol Cipali untuk Arus Balik



SeRiau - Kapolri Tito Karnavian meminta jumlah rest area atau tempat peristirahatan di tol untuk arus balik lebaran nanti diperbanyak. 

Permintaan disampaikan karena hasil evaluasi Polri terhadap arus mudik Lebaran 2018 kemarin menunjukkan bahwa jumlah rest area di tol masih sangat kurang. Kekurangan terutama terdapat di Tol Cipali.

"Cipali masalah utama, rest area kurang. Padahal rest area tersebut menjadi titik yang dipilih pemudik setelah terjebak kemacetan di Tol Cikampek," katanya Kamis (14/6).

Tito mengatakan kekurangan rest area tersebut berdampak pada perlambatan lalu lintas. Dampaknya, kemacetan panjang saat arus mudik kemarin tidak bisa dihindari.

"Masih ada waktu untuk perbanyak rest areaatau maksimalkan rest area dengan penambahan warung, toilet supaya kemacetan bisa dicegah," katanya.

Tito mengatakan selain masalah rest area di Tol Cipali, potensi kemacetan pada arus balik nanti juga kemungkinan terjadi di Tol Cikampek. Penyempitan jalan yang terjadi akibat pembangunan Tol Layang Jakarta- Cikampek.

Selain soal penyebab kemacetan Tito mengatakan bahwa pemerintah juga sudah menyelesaikan evaluasi pelaksanaan mudik Lebaran 2018.

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut pihaknya menyimpulkan bahwa arus mudik pada Lebaran 2018 terpecah dalam dua gelombang.Pertama, terjadi pada 8- 10 Juni 2018 lalu dengan presentase pemudik mencapai 60 persen. Gelombang kedua terjadi pada 11- 13 Juni dengan jumlah 30 persen pemudik.

Melihat data tersebut, Tito pun memastikan arus mudik lebaran kali ini sudah terlewati.

"Saya bisa yakinkan bahwa puncak arus mudik sudah lewat," katanya.

Tak hanya itu, Tito juga menyebut arus mudik kali ini lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain dari kelancaran lalu lintas, kata Tito indikator lainnya juga terlihat dari turunnya angka kecelakaan lalu lintas.

" Jumlah kecelakaan lalu lintas turun sebanyak 30 persen, sehingga indikator angka kecelakaan menunjukan lalu lintas arus mudik lebih baik dibanding tahun sebelumnya," tutur Tito.

 

(sumber CNN Indonesia)