Remaja Amerika Serikat Ramai-ramai Tinggalkan Facebook


SeRiau - Remaja di Amerika ramai-ramai meninggalkan Facebook. Media sosial tersebut hanya populer di kalangan remaja dari keluarga kurang sejahtera.

Sebagai alternatifnya mereka memilih hijrah ke Snapchat dan Instagram, demikian terungkap dari hasil survei independen Pew Research Center, dilansir kumparan dari Algemeen Dagblad, Sabtu (2/6).

Dari survei yang digelar antara 7 Maret-10 April 2018 itu terungkap hanya 51% saja dari responden usia 13-17 yang mengaku masih menggunakan Facebook. Angka tersebut cukup kontras menyolok dibandingkan 71% hasil survei Pew sebelumnya pada 2015, ketika Facebook masih menjadi platform sangat populer di kalangan mereka.

Sebaliknya 72% responden menyatakan bahwa mereka sekarang menggunakan Instagram dan 69% menggunakan Snapchat. Padahal pada survei 2015 angkanya berturut-turut cuma 52% dan 41%.

Sementara itu hasil survei terbaru Pew tersebut juga menunjukkan bahwa platform paling populer di kalangan mereka saat ini adalah Youtube (85%), yang tidak dimasukkan pada survei 2015.

Survei Pew tersebut juga menyingkap bahwa ternyata Facebook populer di kalangan responden dari keluarga kurang sejahtera.

Keluarga yang berpenghasilan kurang dari USD 30 ribu per tahun, 70% anak-anak remajanya menggunakan Facebook.

Sebaliknya keluarga yang berpenghasilan lebih dari USD 75 ribu per tahun hanya 36% saja remajanya yang menggunakan Facebook.

Faktor lain adalah gender. Pada pertanyaan media mana yang paling sering mereka gunakan, jawabannya sebanyak 42% responden perempuan remaja menggunakan Snapchat berbanding 29% pria. Sebaliknya 39% laki-laki remaja lebih sering menggunakan Youtube dibandingkan 25% cewek.

Warna kulit juga berperan. Sebanyak 26% kalangan remaja kulit hitam mengidentifikasi Facebook sebagai platform paling populer, sedangkan remaja kulit putih hanya 7%. Di kalangan remaja kulit putih Snapchat lebih disukai (41%).

Menurut analis eMarketer Paul Verna, pergeseran demografis ini merupakan ancaman yang jauh lebih besar bagi Facebook dibandingkan isu privasi yang meledak setelah skandal Cambridge Analytics.

Meskipun terjadi eksodus di kalangan remaja Amerika, namun Facebook dengan pengguna 2,2 miliar per bulan masih tetap sebagai platform media sosial terbesar di dunia. (**H)


Sumber: kumparanNEWS