500 Ribu Orang Desak UEFA Hukum Kapten Real Madrid


SeRiau - Sebanyak 500 ribu orang sudah menandatangani petisi yang mendesak UEFA dan FIFA memberikan hukuman kepada kapten Real Madrid, Sergio Ramos.

Petisi itu menyerukan UEFA dan FIFA mengambil tindakan tegas atas ulah kotor Ramos di final Liga Champions, akhir pekan lalu, yang mempertemukan Real Madridmelawan Liverpool.

Dalam laga yang berakhir untuk kemenangan Real Madrid dengan skor 3-1 itu, Ramos membuat bintang Liverpool, Mohamed Salah mengakhiri pertandingan lebih cepat.

Salah harus meninggalkan pertandingan pada menit ke-30. Pemain asal Mesir itu harus digantikan oleh Adam Lallana. Salah mengalami cedera bahu usai mendapat terjangan dari Ramos.

Anehnya, aksi bek Real Madrid berusia 32 tahun tersebut kepada Salah itu tak mendapat kartu kuning atau merah dari wasit asal Serbia, Milorad Mazic.

Cari Satu Juta Suara

Petisi ini mencari suara hingga satu juta orang. Mereka menganggap aksi Ramos sangat mengerikan dan tidak baik untuk dicontoh generasi penerus.

"Sergio Ramos merupakan contoh yang mengerikan bagi generasi pemain sepak bola masa depan. Daripada memenangkan pertandingan dengan adil, dia menggunakan trik yang menentang semangat permainan dan permainan yang adil," bunyi pernyataan resmi dari Change.org.

"UEFA dan FIFA harus mengambil tindakan terhadap Ramos dan pemain serupa. Mereka harus menggunakan rekaman video pertandingan untuk menjaga semangat permainan."

Dituntut 1 Miliar Euro

Insiden Sergio Ramos vs Mohamed Salah di Final Liga Champions ternyata berbuntut panjang. Seorang pengacara asal Mesir, Bassem Wahba, kabarnya telah menuntut kapten Real Madrid tersebut uang kompensasi senilai 1 miliar euro atau Rp 16,3 triliun.

"Ramos dengan sengaja mencederai Salah dan harus dihukum karena tindakannya. Saya telah mengajukan tuntutan dan komplain kepada FIFA," ujar Bassem, seperti diansir Sports Mole.

"Saya akan meminta kompensasi yang bisa mencapai 1 miliar euro, karena akibat fisik dan psikologis yang Ramos berikan kepada Salah dan masyarakat Mesir," kata Bassem menambahkan. (**H)


Sumber: Liputan6.com