Demokrat: Era SBY pertumbuhan ekonomi rata-rata 6%, pengangguran turun


SeRiau - 20 Tahun reformasi yang jatuh pada 20 Mei 2018, Indo Barometer merilis survei nasional bertajuk 'Evaluasi 20 Tahun Reformasi'. Salah satu aspek yang digunakan dalam survei Indo Barometer adalah tingkat kepuasan publik atas kinerja Presiden RI.

Presiden kedua Soeharto menempati posisi pertama sebagai presiden yang paling berhasil di Indonesia. Hasil survei memperlihatkan Soeharto dipilih oleh 32,9 persen persen responden.

Adapun posisi kedua ditempati oleh sosok proklamator, Presiden Soekarno 21,3 persen, lalu ketiga, keempat, dan kelima ditempati oleh Joko Widodo (17,8 persen), Susilo Bambang Yudhoyono (11,6 persen), dan BJ Habibie (3,5 persen). Sementara di posisi keenam yakni Abdurrahman Wahid (1,7 persen) dan posisi buncit ditempati oleh Megawati Soekarnoputri (0,6 persen).

Margin of error survei ini sebesar 2,83 persen. Artinya, posisi lima besar memiliki keakuratan yang baik.

Direktur Indo Barometer, M Qodari menegaskan, hasil survei tersebut hanya sebatas opini masyarakat saja. Sehingga, meski masyarakat yang tidak merasakan pada masa pemerintahan presiden sebelumnya, bisa dinilai dari persepsinya.

"Ini tidak harus mengalami sendiri untuk memberikan opini, orang bisa punya persepsi sendiri," ucapnya.

Wasekjen Demokrat, Putu Supadma Rudana mengapresiasi hasil survei tersebut. Putu berpendapat bahwa survei tersebut tidak dapat dipisahkan secara ketokohan di dalam reformasi tersebut, karena itu merupakan satu kesatuan utuh.

"Dari 1998 hingga 2018 semua itu merupakan paket kesatuan, dimana era kegemilangannya diraih saat zaman pemerintahan SBY selama 10 tahun. Pasca reformasi, di pemerintahan SBY-lah pertama kalinya presiden terpilih dalam proses demokrasi, itu menunjukan suatu konsep yang baik sejak 2004 lalu," ujar Putu.

Putu menambahkan, bahwa pada saat pemerintahan SBY, pertumbuhan ekonomi diatas 6 persen.

"Selama 10 tahun pemerintahan SBY, pertumbuhan ekonomi kita itu rata-rata 6 persen. Lapangan kerja meningkat, pengangguran menurun, pendapatan income perkapita masyarakat meningkat tajam selama 10 tahun, pemberantasan korupsi dan penegakan hukum tidak tebang pilih, keadilan ditegakkan kepada segenap anak bangsa dengan memberikan program BLT, BLSM, KUR, BPJS, raskin dan beberapa program lainnya. Sudah pasti masyarakat juga merindukan sosok SBY," ungkap Putu.

Survei Indo Barometer dilakukan di 34 provinsi di Indonesia. Jumlah sampel 1.200 responden, dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Waktu pengumpulan data pada tanggal 15-22 April 2018. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. (**H)


Sumber: Merdeka.com