Indo Barometer: Perekonomian Jadi Masalah Utama Setelah Reformasi


SeRiau - Lembaga Survei Indo Barometer merilis survei 'Evaluasi 20 Tahun Reformasi' yang memuat sejumlah persepsi masyarakat mengenai reformasi. Salah satu yang diukur adalah masalah-masalah yang paling dirasakan masyarakat pascaeformasi.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menjelaskan, sejumlah permasalahan dirasakan oleh masyarakat mulai dari perekonomian, sulitnya lapangan kerja hingga hutang piutang di Indonesia. 

"Saat kita tanya pada masyarakat permasalahan apa yang paling penting yang ada di Indonesia saat ini, yaitu urutan pertama masalah perekonomian rakyat sebesar 20,4%," kata Qodari di Hotel Harris, Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (20/5).

Lapangan kerja yang sulit dicari menempati posisi kedua dengan 9,3%, disusul urutan ketiga masalah yakni Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) sebesar 7,8%.

"Urutan kedua sulitnya lapangan kerja dan permasalahan KKN yang dinilai cukup bermasalah," jelas dia.

Disusul permasalahan yang paling banyak dirasakan adalah harga kebutuhan pokok yang mahal, disusul dengan tingginya tingkat kemiskinan. Sementara itu, posisi tujuh dan delapan adalah meningkatnya fanatik terhadap agama Islam dan peredaran narkoba.

"Meningkatnya fanatik agama sebesar 3,6% dan peredaran dan pengguna narkoba 3,3%," ujar Qodari.

Lebih lanjut, pada posisi dua terbawah terdapat masalah harga BBM yang semakin tinggi dan hutang piutang di Indonesia dengan persentase sebesar 0,8%.

Survei ini dilakukan di 34 Provinsi di seluruh Indonesia dengan melibatkan 1.200 responden. Waktu pengumpulan datan dilakukan pada tanggal 15-22 April 2018 dengan metode survei margin of error +-2.83 yang memakai multistage random sampling.

Pada kesempatan yang sama, Indo Barometer juga mengeluarkan presiden Indonesia paling berhasil sepanjang masa menurut pilihan masyarakat. Hasilnya, Presiden RI ke-2 yakni Soeharto menempati posisi pertama, disusul Soekarno dan Joko Widodo. (**H)


Sumber: kumparanNEWS