Soal Registrasi, Telkomsel Sebut Blokir Bikin Pelanggan Kapok


SeRiau - Batas akhir registrasi kartu seluler prabayar telah berakhir pada 30 April lalu. Usai tanggal tersebut, operator tengah memasuki masa transisi memblokir layanan telepon, SMS, dan internet para pelanggan.

Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengatakan ada lebih dari 50 juta nomor yang diblok pihaknya per 1 Mei lalu. Kesemua nomor diblokir lantaran belum melakukan registrasi hingga batas akhir yang ditentukan.

Ririek menyebut sejak awal tahun timnya telah mengerahkan seluruh tenaga; termasuk membentuk tim khusus dan posko pengecekan apabila ada kendala pendaftaran. Salah satu upaya yang ditempuh yakni iming-iming bonus kuota 10 GB, namun tak berhasil mendongkrak angka pelanggan yang melakukan registrasi.

"Ternyata hadiah 10 GB yang dikomunikasi ke pelanggan tidak menarik, setelah diblokir baru mereka registrasi," pungkasnya.

Ia tak menampik jika proses registrasi ini tergolong merepotkan bagi pelanggan dan operator. Tantangan dari sisi pelanggan disebutnya harus usaha ekstra untuk mendatangi gerai resmi agar bisa registrasi setelah nomor diblokir.

Menghadapi hal itu, Ririek mengngkapkan pihaknya melakukan upaya jemput bola. Ia mencontohkan di Papua, alih-alih menyulitkan masayarakat turun gunung demi registrasi maka Telkomsel menyediakan tempat registrasi temporer di lokasi dekat kantor aparat desa dan gereja.

"Memang tak bisa dipungkiri proses ini agak repot, meski sudah disiapkan segala cara. Tapi kami yakin nantinya kewajiban ini bisa menekan angka negatif dari berbagai pihak," imbuhnya.

Senada, Direktur Sales Telkomsel Sukardi Silalahi juga mengatakan registrasi prabayar disebut membuat operator bukan lagi berlomba-lomba mendongkrak angka pengguna. Dengan kata lain, target bisnis yang dikejar tak lagi sebatas penjualan kartu perdana untuk menambah jumlah pengguna baru.

"Registrasi ini diharapkan membuat operator bukan lagi mengincar jualan kartu perdana, tapi untuk menambah berapa banyak yang isi ulang pulsa," imbuhnya.

Menyoal adanya kemungkinan penurunan jumlah pelanggan setelah registrasi, Ririek memilih bungkam. Menurutnya, mengenai jumlah pelanggan setelah registrasi akan jadi wewenang Menkominfo Rudiantara untuk mengumumkan.

"Penurunan ngga boleh diomongin, biar nanti Pak Menteri saja yang mengungkap. Peluang registrasi kan untuk menggali informasi terhadap pelanggan untuk membuka kemungkinan mengenalkan layanan baru," tambah Ririek. (**H)


Sumber: CNN Indonesia