Dua pebulutangkis Malaysia dilarang tanding, yang sekaligus akhiri karier mereka


SeRiau - Dua pebulutangkis Malaysia diganjar hukuman larangan tanding yang praktis akan mengakhiri kariernya karena mengatur hasil pertandingan.

Tan Chun Seang, 31 tahun, dan mantan juara dunia junior Zulfadli Zulkiffli, 25 tahun, dilarang tanding selama 15 hingga 20 tahun.

Sebuah dewan independen menemukan kedua pemain 'terlibat pelanggaran korupsi dalam periode yang penting dan pada sejumlah kejuaraan penting' sejak tahun 2013.

Larangan juga mencakup peran administratif, melatih, menjadi petugas, dan terkait pengembangan di cabang badminton.

Dengan usia mereka saat ini dan waktu larangan, maka praktis karier keduanya sebagai pemain sudah berakhir.

Tindakan mereka diputuskan melanggar kode etik Federasi Badminton Dunia, BWF, dalam hal 'perjudian, pertaruhan, dan hasil pertandingan yang tidak biasa'.

Tan dan Zulkfili masih dijatuhi hukuman denda lagi sebesar US$15.000 (atau sekitar Rp200 juta) dan US$22.000 (Rp350 juta) oleh Dewan Sidang Etik BWF.

Zulkiffli yang mencapai puncak kariernya dengan berada di peringkat 30 dunia pada Januari 2017 lalu memanipulasi hasil empat pertandingan dengan 31 pelanggaran atas kode etik BWF antara tahun 2013 hingga 2016.

Sedang Tan yang pernah dihukum larangan bertanding di negara-negara Asia karena ke luar dari Timnas Malaysia melakukan 26 pelanggaran dalam periode waktu yang lebih singkat.

Penyelidikan atas keduanya diluncurkan setelah seorang informan mengaku Zulkifli melakukan pendekatan padanya dalam sebuah kejuaraan di Brasil tahun 2016.

Zulkifli yang lahir di Los Angeles merebut juara tunggal putra junior dalam Kejuaraan Dunia tahun 2011 setelah mengalahkan juara bertahan Viktor Axelsen asal Denmark di final.

Masa berlaku larangan ditetapkan mulai 12 Januari 2018, ketika larangan sementara mulai diterapkan oleh BWF.

Skandal ini memperpanjang masalah yang membayangi bulu tangkis di Malaysia, menyusul pengakuan dua pemain Denmark yang didekati seorang pria Malaysia yang meminta agar mereka mengalah dalam pertandingan.

Tahun 2015, pemain yang pernah berada di peringkat satu dunia, Lee Chong Wei, dihukuman laragan bertanding selama delapan bulan karena terbukti doping. (**H)


Sumber: Tribunnews.com