Pertemuan Wiranto-SBY, Demokrat Ungkap Ajakan Koalisi Jokowi


SeRiau – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan pihaknya ditawari bergabung dengan koalisi partai pendukung Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Tawaran itu disampaikan saat Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

"Pembicaraan panjang 1 jam 22 menit, soal politik ke depan, termasuk apa-apa yang harus disiapkan pemerintah. Ada ajakan? Ya pasti ada, tapi tidak ada tekanan," kata Roy di Jakarta Pusat, Sabtu 21 April 2018

Roy menuturkan, Partai Demokrat masih terbuka dengan semua poros. Baik poros Jokowi, Prabowo atau pun menjadi motor terbentuknya poros ketiga. "Di kami semua opsi terbuka, opsi ke Pak Jokowi, opsi ke Pak Prabowo atau poros ketiga," katanya.

Lebih lanjut, dia mengaku sepakat jika posisi Jokowi belum aman untuk kembali menjadi presiden di periode kedua. Hal ini karena berdasarkan hasil beberapa lembaga survei, elektabilitas Jokowi masih di bawah 50 persen.

Contohnya saja, survei Median yang menyebut elektabilitas Jokowi masih di angka 36,2 persen. Dia menyarankan kubu Jokowi bekerja lebih keras menaikkan elektabilitas Jokowi agar bisa terpilih kembali.

"Saya sepakat dengan Pak Riza, incumbent harus berupaya lagi karena belum aman. Tapi saya tidak sepakat kalau upaya dengan segala cara, kalau dalam sepakbola namanya offside," katanya.

Pertemuan Tertutup
Diketahui, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan pertemuan tertutup dengan Menko Polhukam Wiranto di rumah SBY, Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Waketum Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan pertemuan tersebut membahas isu politik ke depan.

"Masalah politik, Pemilukada, Pilpres yang akan datang, karena pak Wiranto kan sebagai Menteri Polhukam, ya tentu menyangkut tentang itu," kata Syarief saat dihubungi wartawan, Rabu 18 April lalu.

Menurutnya SBY dan Wiranto dalam pertemuan tersebut menekankan bahwa penyelenggara Pemilu mesti netral. Syarief juga menjelaskan pertemuan tak membahas soal AHY menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019.


sumber VIVA