Fadli Zon Sindir Ketua MUI Ma'ruf Amin Tak Paham Politik


SeRiau - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi pernyataan Ketua Majelis Ulama Indonesia(MUI) Ma'ruf Amin yang meminta Ketua Umum Prabowo Subianto menunjuk elite politik yang dimaksud sebagai maling dan penipu.

Menurutnya, pernyataan itu merupakan bentuk ketidakpahaman politik. Pernyataan Prabowo menurutnya tidak perlu sampai menunjukkan elite yang dimaksud.

"Jadi kalau berbicara itu apakah kemudian harus menunjuk orang? Memangnya kita sedang melakukan fit and proper test," kata Fadli di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (3/4).

Fadli menyamakan pernyataan Prabowo dengan salah satu kicauannya di media sosial Twitter yang menyebut Indonesia membutuhkan pemimpin yang tidak plonga plongo.

"Ini kan kaya saya bicara plonga-plongo, kemudian saya harus bicara siapa plonga-plongonya? Memang ini kuis atau apa?" ujar Fadli.

Wakil Ketua DPR ini menilai wajar jika ada pihak-pihak yang terasa dan merasa tersinggung dengan pernyataan Prabowo ataupun kicauannya itu.

Dengan demikian, kata dia, Prabowo tidak perlu menujuk atau mengungkapkan elite politik yang dimaksud.

"Kan bicara banyak masa harus disebut satu-satu, kecuali memang kalau menyebut nama. Saya kira ini bahan untuk introspeksi terhadap kita semua," ujarnya.

Kemarin, Ketua MUI Ma'ruf Amin meminta Prabowo Subianto menunjuk langsung orang atau elite di Jakarta yang ditudingnya membohongi publik. 

"Orangnya mana? Tunjuk nama, tunjuk hidung saja. Jangan melempar tidak jelas," kata Ma'ruf di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (2/4).

Sebelumnya, Prabowo menyatakan elite Indonesia bodoh dan serakah karena mengesampingkan kesejahteraan masyarakat sehingga kesenjangan ekonomi makin membesar.

Tak hanya itu, elite juga disebut Prabowo bermental maling karena hatinya beku, kerap menggelembungkan anggaran dan tidak setia kepada rakyat. 

Kendati demikian, ia tidak menyebut nama saat itu. Oleh sebab itu, Ma'ruf berpendapat pernyataan Prabowo nantinya mengakibatkan orang bebas berasumsi dan menunjuk oknum.

sumber CNN Indonesia