Golkar Masih Punya Keinginan Duetkan Jokowi-JK di Pilpres 2019, tetapi...


SeRiau - Anggota Dewan Pembina Partai Golkar Fahri Idris mengatakan, partainya masih punya niat untuk menduetkan kembali Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada Pilpres 2019 mendatang.

Akan tetapi, keinginan itu terbentur ketentuan undang-undang. 

Presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.

"Presiden ataupun wapres yang sudah dua kali memimpin sudah tidak bisa lagi (maju Pilpres)," kata Fahmi, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (27/3/2018). 

Menurut Fahmi, jika UU memungkinkan, Golkar pasti mempertimbangkan untuk mengusung kembali Jokowi-JK pada 2019.

"Kalau oke, tentu Golkar akan mempertimbangkan untuk mendukung Pak JK lagi," kata dia. 

Cawapres dari Golkar

Sebelumnya, sejumlah elite Golkar berharap, Jokowi kembali memilih kader Golkar untuk mendampinginya pada Pilpres 2019. Nama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto pun mulai dimunculkan sebagai sosok yang dianggap tepat maju bersama Jokowi. 

Salah satu yang memunculkan wacana itu adalah Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Aburizal alias Ical menilai, Airlangga Hartarto layak menjadi cawapres Jokowi.

Hal itu disampaikan Aburizal saat ditanya wartawan di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (22/3/2018).

"Saya menyebut, enggak enak. Terlalu dekat sama saya, sebelah kiri, enggak boleh disebut," tutur Ical kepada wartawan.

Saat itu, Airlangga sedang berdiri persis di sebelah kiri Aburizal. Airlangga hanya tertawa mendengar pernyataan mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Aburizal mengatakan, selama ini kader Partai Golkar, yaitu Jusuf Kalla, telah mendampingi Presiden Jokowi sebagai wakil presiden.

Ia menilai, Kalla memiliki kecocokan saat mendampingi Jokowi sebagai wakil presiden. Oleh karena itu, ia menilai Jokowi juga akan merasa cocok jika dipasangkan kembali dengan kader Partai Golkar pada Pilpres 2019. 


sumber KOMPAS.com