Tommy Soeharto: Apa Salahnya Slogan 'Enak Zamanku Toh'?


SeRiau - Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto tak mempersoalkan partainya dikaitkan dengan 'kejayaan' mendiang ayahnya selama menjabat presiden ke-2 Republik Indonesia.

Tommy pun mengaku tak ada masalah dengan foto Soeharto yang terpampang di hampir penjuru tempat dengan tulisan 'Enak Zamanku Toh?'. Slogan satire tersebut dikenal publik sebagai sindiran kaum Soehartois yang belum bisa beranjak dari romantisme orde baru.

Menurut Tommy, rakyat dengan sendirinya bakal memberi penilaian mana yang lebih baik ketika perbandingan itu dimunculkan.

"Ya itu apa salahnya dengan itu, kan tidak ada salahnya," ujar Tommy di sela Rapimnas ke-III Berkarya, Solo (11/3).

Tommy mengatakan partainya akan berfokus mengedepankan program ekonomi kerakyatan dengan menggiatkan usaha kecil dan menengah untuk rakyat. 

Dia berniat mendekatkan produsen dan konsumen dengan warung-warung UKM yang dia targetkan bisa ada di setiap kecamatan. Tommy berfokus menyasar kegiatan ekonomi para petani, peternak, nelayan, serta industri kreatif seperti kerajinan dan pembuatan batik di daerah-daerah.

"Yang lebih baik kami fokuskan adalah ekonomi kerakyatan, yaitu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat," kata Tommy tanpa menjelaslkan lebih detail.

Tommy enggan membicarakan soal calon presiden mauapun wakil presiden 2019 lebih jauh. Saat ini, kata Tommy fokus Partai Berkarya adalah pemilihan legislatif 2019, baik tingkat pusat DPR maupun DPRD I dan II. 

"Fokus kami adalah di legislatif, di ke anggotaan DPR, DPRD tingkat satu dan tingkat dua. Karenanya kita fokus di sana dulu setelah selesai baru bicara capres dan cawapres," kata Tommy.

Tommy mengatakan pihaknya juga belum menentukan siapa calon presiden dan wakil presiden uang yang akan diusung Partai Berkarya. Menurut dia, selama lima bulan ke depan pihaknya akan membuka komunikasi dengan partai politik yang telah menentukan jagoannya pada Pilpres 2019. 

"Jadi untuk itu kami akan membuka komunikasi politik ke partai yang bisa usung capres dan cawapresnya. Dan kamj akan tentukan pada saatnya mana yang kami dukung," tuturnya. 

Menurut putra bungsu Presiden ke-2 Indonesia Soeharto itu, partainya tetap terbuka untuk memberikan dukungan kepada calon presiden dan calon wakil presiden dari beberapa koalisi yang nantinya terbentuk.

Sejauh ini ada nama Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang digadang-gadang bakal bertarung kembali merebut kursi RI 1.

"Bisa dilakukan Berkarya mendukung salah satu yang terbentuk, siapa pun itu, nanti kita akan lakukan lobi-lobi politik yang perlu, siapa yang kami dukung," tuturnya. 

Karena fokus pada pemilihan legislatif, lanjut Tommy pihaknya telah menyusun sejumlah kriteria bagi kader maupun masyarakat yang ingin maju lewat bendera Berkarya. Menurut dia, pihaknya bakal mengutamakan calon yang sudah mengakar di daerahnya masing-masing. 
sumber CNN Indonesia