Sudah Tahukah Anda Gejala Awal HIV/AIDS?

  • by Redaksi
  • Senin, 26 Februari 2018 - 11:27:51 WIB

SeRiau.com - HIV (human immunodeficiency virus) bisa menyerang siapa saja. Sudah seharusnya kita mengetahui seperti apa gejala virus ini saat menyerang tubuh kita.

virus ini menyerang sel darah putih di dalam tubuh (limfosit), yang pada akhirnya mengakibatkan turunnya sistem imun atau kekebalan tubuh manusia. Secara spesifik, HIV menyerang sel CD4 dari sistem kekebalan tubuh. Sel ini dikenal juga dengan nama sel T, yang fungsinya adalah membantu tubuh melawan infeksi.

Jika tidak ditangani, infeksi HIV akan terus menyerang sistem imun tubuh. Akibatnya, jumlah sel T/sel CD4 dalam tubuh akan semakin menurun, sehingga kemampuan tubuh untuk melawan infeksi semakin berkurang. Karena kondisi ini, lama-kelamaan orang yang terinfeksi HIV akan lebih mudah sakit-sakitan.

Ketika sistem kekebalan tubuh seseorang tidak bisa lagi melindungi dirinya dari infeksi yang dapat mengancam nyawa, maka ia dikatakan terkena AIDS. AIDS, atau acquired immunodeficiency syndrome,  adalah tahap akhir dari infeksi HIV.

Diagnosis dini dan penanganan secepatnya bagi orang yang terinfeksi HIV akan sangat membantu mengurangi atau memperlambat progres infeksi HIV ke penyakit AIDS. Oleh karena itu Anda perlu mengenali tiga gejala awal HIV ini:


Gejala serupa flu


Dalam 2-4 minggu dari awal infeksi HIV, 40-90 persen orang yang terinfeksi akan merasakan gejala serupa flu. Misalnya seperti demam yang kadang disertai keringat, terutama dirasakan saat malam hari.

Demam muncul akibat virus yang masuk ke dalam aliran darah, lalu bermultiplikasi dalam jumlah besar, sehingga tubuh memberikan perlawanan berupa reaksi peradangan. Gejala serupa flu lainnya yang mungkin dialami adalah nyeri tenggorokan dan batuk kering.


Pembengkakan kelenjar getah bening


Gejala awal lain yang mungkin dialami pada tahap awal infeksi HIV adalah pembengkakan kelenjar getah bening. Kelenjar ini adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh manusia, yang fungsinya adalah membunuh bakteri dan virus yang ditemukan dalam aliran darah.

Kelenjar getah bening cenderung meradang pada saat terjadi infeksi, sehingga akan membesar. Lokasi yang banyak terdapat kelenjar getah bening antara lain pada ketiak, selangkangan, dan leher. Adanya nyeri pada ketiga area tersebut, terutama jika disertai munculnya benjolan, dapat menjadi tanda adanya pembengkakan kelenjar getah bening.


Kelelahan dan sakit kepala

Keluhan seperti kelelahan dan sakit kepala juga sering kali dialami pada tahap awal infeksi HIV. Peradangan dan perlawanan sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi dapat membuat Anda merasa kelelahan dan merasa tenaga terkuras habis. Hal ini dapat disertai keluhan sakit kepala dan terengah-engah saat berjalan.

Meski demikian, sayangnya gejala-gejala awal infeksi HIV yang berupa gejala mirip flu, pembengkakan kelenjar getah bening, dan kelelahan, tidak spesifik menunjukkan infeksi HIV. Gejala serupa flu dapat disebabkan infeksi virus yang menyebabkan flu, batuk, atau pilek.

Pembengkakan kelenjar getah bening dapat disebabkan oleh infeksi kuman apa pun, tidak hanya HIV. Kelelahan dan sakit kepala pun merupakan  gejala umum yang dapat disebabkan banyak penyakit.

Oleh karena itu, cara terbaik untuk mengetahui apakah gejala yang Anda alami disebabkan karena infeksi HIV atau tidak adalah dengan melakukan pemeriksaan diagnostik. Jika memang terbukti positif terinfeksi HIV, lakukan pengobatan sesegera mungkin.

Pengobatan akan membantu menekan jumlah virus dalam tubuh, sehingga di masa depan dapat membantu mencegah timbulnya masalah kesehatan yang mengancam nyawa.

Seseorang yang positif HIV dan menjalani pengobatan, akan memiliki kemungkinan lebih kecil untuk menularkan HIV kepada orang lain.

Sementara itu, untuk mencegah terjangkit HIV, pastikan Anda tidak berhubungan seks secara selibat, selalu setia pada pasangan, selalu menggunakan kondom pada setiap hubungan seks berisiko, dan jauhi narkoba. (sumber:klikdokter)