Presiden Jokowi: Sholawat Bisa jadi Perekat Bangsa

  • by Redaksi
  • Ahad, 25 Februari 2018 - 09:23:14 WIB

SeRiau - Presiden Joko Widodo membuka acara festival sholawat nusantara piala presiden di Sentul International Convention Center, Bogor. Pada kesempatan tersebut, Jokowi meminta agar salawat bisa menjadi perekat bagi persaudaraan, persatuan dan kerukunan bangsa.

"Dengan sholawat marilah kita bersama-sama merekatkan persaudaraan, persatuan dan kerukunan di antara kita. Marilah kita memulai dengan hal yang baik-baik, jangan lagi kita berburuk sangka, saling menjelek-jelekan saudara kita, mencemooh, berprasangka buruk satu sama lain, saling mencela dan memfitnah di antara kita. Setuju ngga?" kata Jokowi, Sabtu, 24 Februari 2018.

Ia mengajak para santri yang hadir untuk berprasangka baik, berpikir positif, saling menghormati, saling menghargai, menjunjung nilai-nilai agama, etika dan budi pekerti. "Marilah kita bersama-sama menjaga kedamaian, ketenangan karena tahun ini ada pemilihan gubernur, bupati, walikota di 171 daerah," katanya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan jangan sampai bangsa ini retak dengan adanya pilihan yang berbeda-beda dalam pilkada serentak nanti. Jokowi mengatakan, pilihan dalam Pilkada serentak boleh saja berbeda, tapi, kerukunan wajib dijaga.

"Tetapi setelah itu, marilah kita rukun, bersaudara dan bersatu kembali. Marilah kita terus menjalin persaudaraan kita," ucapnya.

Hadir pada kesempatan tersebut antara lain, Inisiator Festival Sholawat Nusantara Nusron Wahid, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Ketua MUI Ma'ruf Amin, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Ketua Panitia Festival Sholawat Nusantara Abdul Ghofar Rozin mengatakan, sholawat telah berkembang pesat di Indonesia baik dari segi bacaan maupun gaya penyampaiannya. Di Indonesia, ada sholawat yang berkembang dengan alat dan aransemen yang sederhana dan ada juga yang berkembang dengan alat dan aransemen yang lengkap.

Dengan keberagaman sholawat tersebut dibuatlah festival sholawat nusantara ini. Festival tersebut digelar untuk mencari talenta yang tersembunyi di kalangan santri dan masyarakat mulai dari tingkat kecamatan hingga provinsi. Festival sholawat tersebut bisa diikuti selain dengan menggunakan bahasa arab, juga bisa menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa daerah.

Festival sholawat yang akan dimulai pada awal Maret tersebut, sambungnya, diharapkan bisa menjalin dan memperkuat ukhuwah islamiyah. Tak hanya itu, festival tersebut juga bisa membumikan kembali sholawat sebagai karakter bangsa yang akhlakul karimah, sebagai media dakwah yang cinta damai dan anti kekerasan serta meningkatkan kecintaan umat Islam kepada Nabi Muhammad. "Menjadikan sholawat sebagai perekat kesatuan Republik Indonesia," tandasnya. 

 

 


Sumber Media Indonesia