Tudingan miring soal Bawaslu, Advokat Muda Riau : Timses Mulai Panik

  • by Redaksi
  • Selasa, 30 Januari 2018 - 19:26:22 WIB

 

 

Pekanbaru, SeRiau-  Ketua Advokat Muda Riau (AMR) Wan Subantriarti SH MH didampingi sekretaris Riko Rivano, berpandangan dan melihat ada kepanikan tersendiri Tim Sukses (Timses) dari salah satu Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) yang maju di Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) Tahun 2018.

Pernyataan itu muncul setelah adanya tudingan dan pemberitaan miring yang menyebutkan keterlibatan Partai Politik (Parpol) salah satu Komisioner Bawaslu Riau.

"Kita melihat ini (pemberitaan, red)  disalah satu media online merupakan pemberitaan yang sangat tendensius yang mencari cari kesalahan. Itu pendukung salah satu bakal pasangan calon," Kata Wan Subantriarti, saat dikonfirmasi, Selasa (30/1/18).

Dia menjelaskan, dalam proses dan rekrutmen Bawaslu Riau beberapa waktu lalu, pihaknya melihat proses seleksi yang begitu ketat. Mulai dari tes psikologi, tahap wawancara maupun tes kesehatan.

"Psikologi saja 2 kali tes di RS jiwa maupun yang diadakan oleh kepolisian. Seperti apa kita ikut tes akpol, seperti itulah tes-nya.  Karena kita mengikuti dan mengamati seleksi Bawaslu Riau pada saat itu," jelasnya.

Mengenai tudingan miring dari timses bapaslon yang menyebutkan Ketua Bawaslu Riau pernah menjadi Caleg partai tahun 2004, dalam UU Nomor 15 Tahun 2011 tentang penyelengara pemilu pasal 53 sudah jelas, jangka waktu 5 tahun tidak menjadi anggota Parpol. 

"Jangan pernah menjadi caleg dan menjadi komisioner bawaslu membela disebut membela PDIP,  itu sepertinya pemikiran-pemikiran orang yang kalut. Ini (pemberitaan, red) bentuk kekalutan. Timses mulai panik dan mencari kesalahan," cetusnya.

Wan menilai, selama proses Pemilu di Provinsi Riau, baru tahun ini jajaran Bawaslu Riau dibawah kepemimpinan Rusidi Rusdan berjalan dengan baik. Mulai dari Panwaslu Kota/Kabupaten maupun di Kecamatan.

 "Kita dari advokat muda Riau siap mendukung kinerja Bawaslu Riau untuk tercapainya pemilihan yang berintegritas yang adil dan bermartabat," pungkasnya. ( ***)