Diskusi Masalah Lingkungan

Mubarak: Jaga Lingkungan Tanggung Jawab Bersama

  • by Redaksi
  • Rabu, 20 Desember 2017 - 10:31:54 WIB

 

Pekanbaru.SeRiau - Ketua Majelis Lingkungan Hidup PW Muhamadiyah Riau Dr Mubarak mengatakan semua komponen baik masyarakat, perusahaan dan pemerintah harus menjaga lingkungan. Sebab, pentingnya menjaga lingkungan ini untuk kehidupan manusia baik sekarang maupun akan datang

Hal itu dikatakan Mubarak  saat menjadi pembicara Refleksi Pengelolaan Lingkungan Hidup yang ditaja oleh Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah  Muhamadiyah Riau, Selasa (19/12)  Gedung Rektorat kampus 2 UMRI

Dalam kesempatan itu Mubarak juga menjelaskan bahwa mengatasi persoalan rusaknya lingkungan saat ini tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah, melainkan juga masyarakat, organisasi kemasyarkatan, LSM atau pegiat masalah lingkungan dan sebagainya."Persyarikatan Muhammadiyah sangat konsen dengan lingkungan hidup. Buktinya, Muhammadyah ikut andil merevisi UU Sumber Daya Air. Dengan tujuan, sumber air yang kini dipakai untuk profit dikembalikan pada masyarakat," ujar Mubarak mencontohkan.

Mubarak juga menilai kalau penyelesaian dari berbagai persoalan lingkungan yang terjadi saat ini khususnya di Provinsi Riau hanya sebatas menyelesaikan dari dampak lingkungan itu bagi yang merasakan, bukan menyelesaikan penyebab dari kejadian ataui peristiwa yang terjadi akibat dari kerusakan lingkungan, sehingga hal itu menghabiskan dana yang tidak sedikit setiap tahunnya. "Misalnya banjir yang melanda masyarakat di Rumai Pesisir dan sekitarnya, pemerintah selama ini kan hanya sebatas memberikan bantuan kepada korban, dan itu terus dilakukan setiap tahunnya. Ini kan dari sisi penganggaran sangat banyak. Alangkah baiknya pemerintah melakukan atau membuat program melalui Dinas terkait bagaimana agar banjir itu tidak terjadi lagi," tegas Mubarak.

Dengan melakukan hal itu, lanjut Mubarak, maka dana yang digelontorkan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak banjir bisa digunakan untuk kegiatan lainnya yang bersifat meningkatkan perekonomian masyarakat."Namun untuk hal itu, masyarakat harus mendukung, terutama masyarakat yang berada pada lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat untuk menanam pepohonan dan lainnya, yang diharapkan bisa meminimalisir air ketika terjadi musim penghujan," katanya

Sama halnya dengan keberadaan PLTA Koto Panjang yang jika terjadi hujan lebat, petugas harus mengurangi debit air yang jika tidak dilakukan akan berdampak pada jebol nya bendungan, hal itu menurut Mubarak merupakan suatu yang tidak perlu terjadi jika disikapi dengan kemajuan ilmu pengetahuan Teknologi.

Menurutnya, jika memang dikhawatirkan bendungan tidak mampu menampung debit air ketika hujan lebat, maka sebaiknya pengurangan air dilakukan sebelum terjadinya hujan lebat."Kita inikan sudah maju teknologinya, ada yang memantau dan menginformasikan kondisi cuaca setiap harinya, jadi jika memang diprediksi akan turun hujan tingkat tinggi didaerah tersebut, petugas bisa melakukan pengurangan air, sehingga bisa dilakukan dalam jumlah yang tidak banyak, yang tentunya tidak akan membawa kebanjiran," ungkapnya.

Sementara itu Ketua PWM Riau Sudirman M Johan menjelaskan para ahli sudah menjelaskan bahwa pentingnya menjaga lingkungan hidup  untuk kehidupan manusia. Dengan adanya lingkungan hidup yang baik akan memberikan penghidupan termasuk memberikan kehidupan yang layak pada generasi mudanya.

Selain Mubarak narasumber lainya yang hadir dalam diskusi tersebut Prof Dr. Adnan Kasry yang merupakan akademisi dan pemerhati lingkungan, Nelsong Sitohang dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Anis dari Pusat Pengendalian Ekoregion Sumatera, Mardianto Manan dari Fordas Riau dan Jhoni S Mundung. (zal)