Di PHK Saipem, Masyarakat Karimun Diminta Pahami Kondisi Perusahaan


KARIMUN, SeRiau - Bupati Karimun Aunur Rafiq mengharapkan kepada seluruh masyarakat dapat menahan emosi dan harus menjaga situasi Karimun yang saat ini tetap kondusif, sehingga investasi akan semakin baik dan terus bertambah.

Kata Rafiq, persoalan pengurangan pekerja di PT Saipem Indonesia Karimun Branch (SIKB) hendaknya jangan ditanggapi dengan berbuat anarkis, dudukkan persoalan yang ada dengan baik.

"Masalah pengurangan karyawan di PT Saipem itu kan sudah didudukkan persoalannya dengan baik, harusnya masyarakat dapat memahami dan jangan memaksakan kehendak. Bahwa omset perusahaan itu kondisinya saat ini sedang turun, akibat dari pekerjaan proyek yang memang mau tidak mau dan suka tidak suka akan tetap terjadi pengurangan tenagakerja," ucap Rafiq, Sabtu (15/7) usai membuka bakti sosial di Vihara Budha Dieppa Bukit Senang Kecamatan Karimun.

Berbagai upaya kata Rafiq, sudah dilakukan dan sudah bertemu dengan beberapa pihak di manageman PT Saipem mulai dari Branch Manager, Public Relation (PR) dan banyak lagi. Yang intinya memang akan tetap meminimalisir pekerja termasuk tenagakerja lokal dan tidak bisa dihindarkan. Maka dari itu kita perlu brpikir jernih jika perusahaan dipaksa untuk mempekerjakan banyak orang, sementara pekerjaan sudah tidak ada, perusahaan manapun pasti takkan mampu.

"Yang perlu kita lakukan saat ini khusus penduduk lokal di Desa Pangke Barat Kecamatan Meral Barat adalah, bagaimana opsi yang ditawarkan untuk bekerja di subkontraktor itu bisa diterima. Sehingga kalaupun nanti ada pekerjaan dia bisa dipanggil kembali bekerja di PT Saipem. Itu bisa saya sarankan dan diarahkan ke Disnaker untuk memfasilitasi ini. Jadi ketika perusahaan kondisinya nanti sudah baik, maka hampir seluruh pekerja lokal khususnya Desa Pangke Barat itu dapat tertampung. Tapi pada saat seperti sekarang ini harusnya masyarakat pun bisa memahami," imbuhnya.

Rafiq juga mengajak masyarakat yang melakukan unjuk rasa mengenai PHK oleh PT Saipem juga agar dapat tetap menjaga situasi kondusif dan tidak anarkis.

Disamping itu menurutnya, saat ini ada banyak perusahaan yang sudah mulai masik mulai dari Grace Rich Marine, belum lagi tiga perusahaan tengah menanti pengesahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pulau Asam dan mampu menyerap kurang lebih 6000 pekerja. Selain itu ada PT Jaya Anuria yang akan mengelola pinggir laut Coastal Area dan dimulai dari Tanjungpenagak Coastal Area saat ini sudah mulai ada pengerjaan. Sehingga itu semua merupakan peluang pekerjaan kedepannya.(*)